Rujak Solo

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa berjabat tangan dengan Misbakhun usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR.--

Purbaya pun membuka angka: mengapa pertumbuhan ekonomi di zaman SBY lebih baik dari di zaman Jokowi. Pertumbuhan uang beredar di zaman SBY selalu di atas 17 persen. Di zaman Jokowi hanya tujuh persen. Karena itu pertumbuhan pajak di zaman SBY juga 0,5 persen lebih tinggi.

Purbaya bisa mengatakan pertumbuhan ekonomi akan bisa enam sampai tujuh persen dengan jalan menghidupkan dua mesin ekonomi itu.

"Lima ditambah enam, masak tidak bisa menghasilkan tujuh," katanya. Lima dari cara Jokowi. Enam dari cara SBY. Menjadi tujuh di cara Prabowo.

"Tugas saya menghidupkan dua mesin itu," kata Purbaya.

Tentu menteri keuangan tidak bisa "memerintah" Bank Indonesia yang independen. Berarti hanya satu mesin ekonomi yang di bawah kendalinya.

"Kalau itu tidak dilakukan, Prabowo akan lebih jelek dari dua sebelumnya," ujar Purbaya, April lalu. Ia mengucapkannya di depan Prabowo yang sedang memimpin forum besar soal ekonomi negara.

Seorang anggota DPR dari Lampung, Marwan Cik Asan, memaksa bicara saat Misbakhun sudah siap menutup rapat. Ia klarifikasi atas pernyataan Purbaya, mengapa DPR tidak pernah mempertanyakan pencekikan ekonomi itu ketika berkali-kali rapat dengan menkeu di masa yang lalu. 

"Kami sudah sering mempertanyakannya. Jangan sampai rakyat mengira kami diam," katanya. Rapat dengan DPR pun diakhiri --tanpa joget-joget.

Tidak ada rujak di DPR Rabu malam kemarin. Rujaknya baru akan dibuat Kamis pagi. Atau hari ini. Di medsos. Juga di forum-forum terbatas. Bukan di Solo, Pati, atau di Maryland. Tapi di hati Anda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan