Tahun 2026, Kabupaten Lebong Dapat Bantuan Bibit Kopi untuk 1.000 Hektare

Kabupaten Lebong berhasil mendapat bantuan bibit kopi robusta untuk luas tanam 1.000 hektare untuk tahun 2026. --IST/RK

Radarkoran.com - Kabupaten Lebong berhasil mendapat bantuan bibit kopi robusta untuk luas tanam 1.000 hektare dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2026 mendatang. Bantuan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas sektor perkebunan, khususnya komoditas kopi. 

Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo,SE, melalui Kepala Bidang Perkebunan Disperkan Lebong, Dedi Jamuza, menjelaskan bahwa bantuan ini terbagi dalam dua skema utama, yaitu peremajaan dan pengembangan lahan baru.

Sebanyak 500 hektare akan difokuskan untuk peremajaan kebun kopi yang sudah berusia tua atau tidak lagi produktif. Sementara 500 hektare lainnya diperuntukkan bagi pengembangan lahan baru yang belum pernah ditanami kopi sebelumnya.

"Kebun kopi yang sudah tidak produktif perlu diganti dengan bibit unggul baru agar hasil panennya meningkat. Sementara itu, untuk lahan baru, kita ingin memperluas areal perkebunan kopi robusta agar produksi kopi Lebong semakin besar," ujar Dedi.

Untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran, pihaknya meminta agar kelompok tani (Poktan) di wilayah tersebut segera menyusun proposal pengajuan bantuan bibit kopi. Proposal ini menjadi syarat utama agar kelompok tani bisa mendapatkan alokasi dari total 1.000 hektare bantuan yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pertanian.

BACA JUGA:5 Bunyi Berbahaya pada Motor yang Harus Dipahami

Dedi menegaskan bahwa waktu penyusunan proposal sebaiknya tidak ditunda agar proses verifikasi dan pengumpulan data calon penerima bantuan bisa dilakukan lebih cepat. Dengan demikian, seluruh bantuan bisa disalurkan secara merata ke kelompok tani di berbagai kecamatan di Kabupaten Lebong.

"Kami ingin seluruh alokasi 1.000 hektare tersebut terserap sepenuhnya oleh kelompok tani di Lebong. Jangan sampai ada kuota yang tidak termanfaatkan karena keterlambatan administrasi. Kami berharap kelompok tani segera berkoordinasi dengan petugas penyuluh pertanian di masing-masing wilayah," jelasnya.

Program bantuan bibit kopi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menguatkan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. Dengan potensi alam yang mendukung, Kabupaten Lebong dinilai memiliki prospek besar untuk mengembangkan kopi robusta berkualitas tinggi yang bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Menurut Dedi, keberhasilan program ini tidak hanya akan berdampak pada peningkatan hasil produksi kopi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha turunan berbasis kopi, seperti pengolahan biji kopi, pemasaran produk, hingga wisata agro berbasis perkebunan.

"Kalau program ini berjalan optimal, maka bukan hanya petani yang merasakan manfaatnya. Ekosistem ekonomi lokal juga ikut tumbuh, mulai dari sektor perdagangan, pengolahan hasil, hingga pariwisata," tukasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan