Inflasi Tahunan Bengkulu Oktober 2025 Capai 2,85 Persen

Infografis angka inflasi Bengkulu per Oktober 2025--Ist/RK

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Bengkulu pada bulan Oktober 2025 sebesar 2,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 108,39. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan Oktober 2024 yang sebesar 1,34 persen dan September 2025 yang berada diangka 2,57 persen. 

Sementara itu, tingkat inflasi bulanan (m-to-m) pada bulan Oktober 2025 Provinsi Bengkulu sebesar 0,18 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (y-to-d) Oktober 2025 sebesar 2,29 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, menuturkan jika inflasi tahunan (y-on-y) di Bengkulu ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,64 persen. Lalu ada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,23 persen. Juga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen. 

Selain itu, kelompok kesehatan juga andil terhadap inflasi sebesar 1,22 persen, kelompok transportasi sebesar 1,18 persen. Termasuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,47 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,52 persen.

BACA JUGA:KPK Ingatkan Pejabat Bengkulu Hindari Pamer Harta

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yakni kkelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,69 persen, serta kelompok pendidikan sebesar 9,55 persen," jelas Win Rizal. 

Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2025 adalah cabai merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), santan segar, bawang merah, daging ayam ras, beras, sepeda motor, ikan dencis, dan minyak goreng. 

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y adalah sekolah menengah atas, kentang, jeruk, angkutan udara dan daun singkong, bensin, daging sapi, petai, mainan anak, dan pengharum cucian/pelembut.

Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Oktober 2025, yakni emas perhiasan, cabai merah, udang basah, kopi bubuk, roti manis, Sigaret Kretek Tangan (SKT), wortel, daging ayam ras, sabun mandi cair, dan shampo. 

"Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi bulanan pada Oktober 2025, antara lain bawang merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, terong, tomat, beras, ikan tuna, bahan bakar rumah tangga, kol putih/kubis, cabai rawit, dan petai," papar Win Rizal. 

Adanya kenaikan inflasi ini berdampak pada meningkatnya harga barang dan jasa di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam mengelola keuangan dan mempertimbangkan kenaikan harga barang dan jasa dalam membuat keputusan pembelian.

"Walaupun angka inflasi akhir tahun memang sering naik, Pemerintah daerah harus mempertimbangkan kenaikan harga barang dan jasa agar inflasi tidak mengalami kenaikan yang tinggi," tutup Win Rizal.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan