Dempo Ajak Semua Pihak Atasi Persoalan Pendidikan di Bengkulu
Foto bersama usai kegiatan Diskusi Publik Pendidikan Tertinggal dengan Tema 'Menyongsong Pendidikan Sampai Pelosok Negeri Di Era Society 5.0' Minggu (12/11) yang dilaksanakan di Wings Kiri Laboratorium FKIP Universitas Bengkulu (Unib)--GATOT/RK
BENGKULU RK - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, MAP mengajak semua pihak untuk sama-sama mengatasi dan menyelesaikan persoalan pendidikan yang ada di wilayah Bengkulu.
Hal ini disampaikannya usai saat menghadiri kegiatan Diskusi Publik Pendidikan Tertinggal dengan Tema 'Menyongsong Pendidikan Sampai Pelosok Negeri Di Era Society 5.0', Minggu (12/11) yang dilaksanakan di Wings Kiri Laboratorium FKIP Universitas Bengkulu (Unib).
"Saya mengajak teman-teman kita menemukan persoalan desa tertinggal dan sekolah tertinggal, tapi kita tidak boleh mengeluh dan itu semua menjadi motivasi kita, tumbuh kesadaran kita sekarang kolektif baik kaum akademisi, politisi, pengambil kebijakan dan mahasiswa sama-sama turun ke lapangan menuntaskan semua persoalan ini agar selesai, " tutur Dempo.
Ia menambahkan, ternyata selama ini masih banyak kebijakan yang belum merata, hingga kebijakan yang belum menyentuh secara real rakyat di bawah. Terutama persoalan pendidikan yang masih saja belum terselesaikan dengan baik.
"Masih ada anak sekolah yang sekolahnya jauh, ada yang gurunya 3 bulan kali hadir, ada SD/SMP/SMA yang cinta infrastrukturnya tidak lengkap bahkan jauh dari harapan, ada memang orang tidak mau sekolah disana karena tidak punya kualitas. Ini semua menjadi bahan-bahan kita untuk memperbaiki pendidikan ke depan," imbuhnya.
BACA JUGA:Pencairan BLT El Nino Masih Tunggu Petunjuk
Lebih lanjut, pada kesempatan ini Dempo juga menyampaikan apresiasi FKIP Unib yang menginisiasi guru mengajar ke pelosok negeri, hal ini bagus karena bagaimana kesadaran kolektif mahasiswa untuk kembali ke desa telah tumbuh. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan juga sebagai acuan dan pertimbangan untuk membentuk program kedepannya.
"Ini akan menjadi langkah konkret untuk kita, baik secara pribadi untuk program, bersama teman-teman NGO, bersama kampus dan pemerintah pusat. Juga menjadi acuan kebijakan dalam pengambilan kebijakan penganggaran kedepannya," pungkasnya.