Penanganan Titik Parah Terdampak Abrasi Terus Dioptimalkan

ABRASI : Kondisi Abrasi yang terjadi di pesisir kabupaten Bengkulu Utara--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu mengaku penanganan titik parah terdampak abrasi terus dioptimalkan. Seperti halnya di pesisir Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki tingkat pengurangan daratannya mencapai 5-8 meter per tahunnya.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST,.M.Si mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII, dan langkah-langkah penanganan laju abrasi juga telah dilakukan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kementerian, nanti untuk pengusulan penganggaran sudah dilakukan provinsi, nanti tinggal eksekusinya nanti oleh balai sungai. Karena memang untuk penanganan abrasi melalui anggaran pusat kan dilakukan oleh Balai sungai," tutur Tejo.
Tejo menyebut, untuk penanganan abrasi di tahun ini, pengusulan dan penetapan titik-titiknya telah dilakukan di tahun 2024 ini.
"Tahun ini ada (penanganan abrasi) tapi titiknya sudah ditentukan tahun lalu. Sedangkan untuk titik-titik baru kami masih mengusulkan dan berkoordinasi dengan Balai Sungai untuk pengusulan ke pusat," imbuh Tejo.
BACA JUGA:Ribuan Jemaah Padati MRBI, Pemprov Bengkulu Beri Pesan Maknai Idul Adha
Lebih jauh, untuk titik urgent yang sudah disetujui dan akan ditangani oleh Balai Sungai yakni beberapa titik jalan putus di Kabupaten Bengkulu Utara. Sedangkan untuk titik baru seperti pengembangan penyu dan segala macamnya masih dalam usulan.
"Untuk penanganan itu kementerian yang menentukan. Tapi biasanya memakai beton, karena jika bronjong tidak mungkin dilakukan. Kelihatannya beton krikes yang akan dipakai," singkat Tejo.