Banyak Lulusan Poltekkes Kemenkes Jadi TKI

Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Dr. H. Syarifudin, M.Si--GATOT/RK

Radarkoran.com - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan atau Poltekkes Kemenkes Bengkulu  menjadi salah satu Perguruan Tinggi (PT) yang paling banyak melahirkan TKI di Provinsi Bengkulu.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Dr. H. Syarifuddin, M.Si mengatakan dari potret yang sudah didapatkan pihaknya, rata-rata 20 hingga 30 lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu menjadi TKI per bulan. 

"Berdasarkan pendataan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu merupakan salah satu universitas atau kampus yang paling banyak memproduksi TKI asal Provinsi Bengkulu," ungkap Syarifudin pada Kamis, 11 Juli 2024.

Banyaknya alumni Poltekes yang menjadi TKI, dijelasakan Syarif lantaran Poltekkes Kemenkes Bengkulu memilki bidang pendidikan yang sangat mendukung. Seperti tamatan Poltekkes itu belajar dan dibekali teknis seperti bagaimana merawat bayi dan orang Lanjut Usia (Lansia). Dimana, keahlian yang ditunjukan tamatan Poltekes Bengkulu tersebut belum tentu dimiliki oleh alumni tamatan kampus manapun dan bidang seperti ini banyak mendukung lowongan kerja di luar negeri. 

"Bekal ilmu yang diperoleh tamatan Poltekkes Kemenkes menjadi sangat penting, sehingga akhirnya rata-rata 20 hingga 30 orang tamatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu bisa berangkat menjadi TKI," tutur Syarif.

BACA JUGA:Rohidin Mersyah Beri Tanggapan Soal Isu Berpasangan dengan Meriani

Lebih jauh dikatakan Syarifudin, untuk posisi saat ini ada sekitar 1000 orang warga asal Provinsi Bengkulu yang terdaftar sebagai TKI resmi. Adapun negara tujuan TKI asal Provinsi Bengkulu diantaranya, seperti Hongkong, China, Jepang, Thailand, Malaysia dan negara lainya.

"Kalau posisi saat ini ada sekitar 1000an. Tapi angka tersebut tentunya belum final, karena kita masih terus melakukan inventarisasi," sampainya. 

Inventarisasi akan dilakukan secara detail, hal ini mengingat masih ada dan tidak menutup kemungkinan ada warga asal Bengkulu yang menjadi TKI dengan mendaftar pada provinsi tetangga atau pada lembaga tidak resmi. 

"Dalam menginventalisir atau pendataan TKI ini, untuk sementara kita fokus pada yang resmi. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada TKI yang berangkat secara ilegal," ujar Syarif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan