BAHAYA! Pedagang Buah di Depan Pasar Kepahiang Kembali Melanggar Aturan

MENGGANGGU : Pedagang buah turun lagi ke jalan yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Bukan hal baru lagi ketika musim kopi tinggi, pedagang buah-buahan ikut juga ketiban rezeki, maka sejumlah titik ruas jalan di Kepahiang Provinsi Bengkulu khususnya di area Tugu Kopi ramai dipenuhi pedagang buah yang kini malah balik lagi berjualan di badan jalan.

Pedagang buah kembali melanggar aturan, berjualan di badan jalan. Padahal, sebelumnya sudah berulang kali dilakukan penertiban oleh Satpol PP bersama petugas gabungan. Namun lagi-lagi pedagang buah-buahan menggunakan mobil bak terbuka kembali memenuhi kawasan luar taman santoso.   

Tingginya minat masyarakat untuk menikmati beragam buah-buahan, membuat pedagang kian tak terkontrol lagi dalam memilih lokasi berjualan, terutama pada jalur zona hijau yang seharusnya dilarang berjualan.

 "Iya, terpenting pedagang buah itu harus bisa menjaga ketertiban. Jangan sampai berjualan mengganggu arus Lalulintas pengguna jalan," kata Eri Yasman Tokoh Masyarakat Kelurahan Pasar Ujung kepada Radarkoran.com, Jumat 18 Juli 2024.

Menurutnya, jika para pedagang berjualan di badan jalan yang bukan tempat representatif, maka bisa sangat membahayakan. Tidak hanya bagi pengguna jalan, tapi juga para pembeli dan pedagang itu sendiri bisa berbahaya. Di sisi lain arus lalu lintas yang padat, akan terganggu dan berpotensi menyebabkan kemacetan, belum lagi risiko terjadi kecelakaan lalulintas.

BACA JUGA:Soal Pedagang Bandel, Satpol PP Kepahiang Panggil Lurah dan RT

"Segala bentuk usaha perekonomian masyarakat, tentunya harus didukung. Namun aturan tetap aturan, tetap harus ditaati demi kebaikan bersama. Untuk berjualan, kan sudah ditentukan lokasinya seperti di pasar tradisional atau bisa memanfaatkan auning pusat jajanan kuliner yang ada di dalam taman santoso," terangnya.

Terlepas dari itu, sambung Eri, ada baiknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui instansi terkait, memberikan arahan kepada para pedagang buah-buahan untuk memanfaatkan lokasi yang bisa digunakan untuk berjualan, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan dan arus lalu lintas.

"Kalau saya bisa usul kepada dinas terkait, kenapa tidak memanfaatkan bangunan di dalam taman santoso untuk berjualan buah-buahan. Bukan apa-apa, risiko jualan di badan jalan sangat tinggi, belum ditambah lalu lalangnya truk batu bara yang secara tiba-tiba dapat menyebabkan kecelakan," pungkas Eri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan