Pemprov Optimis Ekonomi Bengkulu Tumbuh di Triwulan III dan IV

Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri (kiri) --GATOT/RK

Radarkoran.com - Walaupun Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebut adanya potensi penurunan pertumbuhan ekonomi di Triwulan III tahun 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu justru optimis ekonomi Bengkulu dapat tumbuh di Triwulan III dan IV tahun 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, pertumbuhan ekonomi di triwulan III dan IV diyakini akan tumbuh pesat karena adanya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan pada November mendatang. 

"Kalau semuanya berjalan dengan baik di situ akan terjadi dinamisasi pasar dan perputaran uang, dengan demikian nanti akan ada terjadi perputaran ekonomi di situ. Nah, kalau itu yang terjadi secara positif walaupun itu tidak fundamental karena sesaat kebutuhan politik, mudah-mudahan nanti ekonominya akan bertumbuh," kata Isnan.

Jika seandainya tidak terjadi pertumbuhan di triwulan III, nantinya bisa menjadi perimeter untuk peningkatan di triwulan IV, serta dijadikan pedoman untuk upaya peningkatan ekonomi.

BACA JUGA:Info Terbaru, Belum Ada Keputusan soal Sistem PPPK Paruh Waktu

"Mudah-mudahan Pilkada semuanya bisa berjalan lancar dan tidak terjadi huru hara dan sebagainya, saya rasa akan tumbuh. Apalagi triwulan III biasanya puncak pertumbuhan ya, semua aktivitas, kegiatan dan puncak dari seluruh  pembelanjaan dari pemerintah, kalau triwulan IV kan sudah mulai melandai. Jadi untuk triwulan III, prediksi kita harusnya naik tinggi, naik signifikan," tutur Isanan.

Untuk triwulan II tahun 2024 sendiri, BPS Bengkulu mencatat jika pertumbuhan ekonomi tahunan Bengkulu berada di angka 4,70 persen  (yoy). Sedangkan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) sebesar 6,46 persen. 

"Walaupun ini masih dibawah pertumbuhan nasional, tapi kita naik," imbuh Isnan.

Lebih jauh dikatakan Isnan, dengan angka-angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan II dan triwulan sebelumnya dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap kebijakan yang ada, apakah berdampak terhadap pertumbuhan kedepannya atau justru sebaliknya.

"Nanti kita komparasi yang kita harapkan target kita di triwulan II itu berapa, kemudian potret yang sekarang terjadi di angka berapa. Kalau tidak sesuai target berarti ada kegiatan yang perlu kita akselerasi, atau kita evaluasi terhadap hal yang kurang tepat sasaran. Sekaligus kita jadikan dasar untuk triwulan III dan IV, sehingga target yang terpasang di akhir tahun nanti bisa sesuai," tutup Isnan.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan