Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan, Gubernur Sebut Capaian Provinsi Bengkulu Sejalan dengan Nasional
PARIPURNA : Gubernur Rohidin dan jajaran saat mengikuti rapat paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Memperingati HUT ke-79 RI pada Jumat, 16 Agustus 2024--GATOT/RK
Dari sisi inflasi, Indonesia juga mampu mengendalikan angka inflasi di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen.
Lalu angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Termasuk angka stunting juga mampu kurangi dari sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Serta tingkat pengangguran juga mampu ditekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024.
Kemudian dari sisi perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah yang ada di Indonesia, sebesar Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Paskibraka HUT ke-79 RI Tingkat Provinsi Bengkulu Dikukuhkan
Serta ada sebesar Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun kepemimpinan presiden Jokowi juga telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh tanah air Indonesia.
Serta ada Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) selama 10 tahun juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahunnya. Dan ada juga Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia.
"Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas, dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama," ujar Presiden.
Selain menyampaikan capaian pembangunan dan pertumbuhan, pada pidato kepresidenan yang dilakukan, presiden Jokowi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepemimpinannya bersama wakil presiden.
Presiden Jokowi juga memberikan pesan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan melanjutkan tongkat komando sebagai presiden Indonesia kedepannya.
Terpisah, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, apa yang menjadi kebijakan nasional tentu juga akan sejalan dan diturunkan ke tingkat Provinsi Bengkulu. Seperti halnya dalam penanganan penurunan angka stunting, di mana Provinsi Bengkulu mengalami penurunan stunting yang sangat signifikan.
BACA JUGA:Terindikasi Transaksi Judi Online, Siap-siap Rekening Akan Diblokir
"Untuk stunting alhamdulillah di Bengkulu penurunannya juga sangat signifikan. Kemudian untuk kemiskinan ekstrem, wilayah kita justru mencatatkan penurunan tertinggi angka kemiskinan ekstremnya," tutur Gubernur Rohidin usai mendengarkan pidato kenegaraan.
Kemudian terkait dengan pengendalian inflasi, Gubernur Rohidin menyebut jika Provinsi Bengkulu sudah berada pada posisi rata-rata nasional. Angka pengangguran terbuka di Provinsi Bengkulu juga berada pada posisi terendah secara nasional.
"Untuk angka-angka itu, untuk Bengkulu saya kira sejalan dengan keberhasilan nasional," singkat Gubernur.