Mahasiswa di Bengkulu Nekat Gantung Diri di Hari Pelaksanaan Wisuda, Ini Kata Pihak Kampus
MAHASIWA : Mahasiswa di Bengkulu nekat gantung diri di hari pelaksanaan wisuda. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Mahasiswa di Bengkulu nekat gantung diri di hari pelaksanaan wisuda.
Adalah Miko Julianto warga Perumahan Bentiring Indah, Kelurahan Bentiring, Kota Bengkulu ditemukan meninggal dengan cara tragis yakni gantung diri di hari pelaksanaan wisuda, Sabtu 26 Oktober 2024.
Sontak saja kejadian tersebut membuat heboh warga setempat. Korban ditemukan tergantung dalam kamarnya sendiri. Dugaan sementara, mahasiswa di Bengkulu nekat gantung diri di hari pelaksanaan wisuda, lantaran terhambat dalam perkuliahan akibat dari permasalahan ekonomi.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, mahasiswa di Bengkulu nekat gantung diri di hari pelaksanaan wisuda, memang sudah memberikan tanda - tanda atau hal yang tidak biasa.
Almarhum yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara tersebut sempat mengajak keluarganya untuk berfoto bersama dengan menggunakan baju putih.
Tidak hanya itu saja, almarhum juga sempat mengajak adiknya untuk tidur bersama dengan alasan karena dirinya akan pergi jauh. Serta sempat mengucapkan permohonan maaf kepada kekasihnya melalui pesan WhatsApp.
Dikutip dari, RBTVCAMKOHA.COM, Selasa 29 Oktober 2024, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan terhadap mahasiswa di Bengkulu nekat gantung diri di hari pelaksanaan wisuda ternyata sudah tidak aktif mengikuti perkuliahan sejak tahun 2022 lalu. Ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Furqonti Ranidiah
BACA JUGA:Mahasiswa Asal Seluma Dipastikan Gagal Wisuda, Ini Penyebabnya?
Korban memang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan kuliah di prodi manajemen.
"Ya memang dia (Miko) mahasiswa di sini, namun sejak semester 5, dirinya sudah tidak pernah masuk dalam perkuliahan," ungkap Furqonti Ranidiah.
Bahkan almarhum itu sudah tidak aktif tanpa memberikan keterangan kepada pihak Fakultas maupun kepada pihak Prodi manajemen.
"Dia (Miko) tidak pernah kuliah lagi sejak tahun semester 5 itu tidak ada keterangan," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Ade Tiara Yulinda menambahakan, pada saat semester 5, almarhum hanya mengisi kartu rencana studi (KRS), tapi tidak pernah masuk dalam perkuliahan.
"Di tahun akademik 2022 dia (Miko) hanya sebatas mengisi KRS dan tidak pernah masuk kedalam perkuliahan," tambah KA Prodi.