Ini Alasan Perempuan Korsel Mulai Jauhi Pria dan Menolak Menikah
Tren sebagian perempuan Korsel yang kini berkembang adalah enggan berpacaran, malas menikah dan tidak mau punya anak.--Ilustrasi
Radarkoran.com - Perempuan Korea Selatan dikenal romantisme dan gaya hidup yang menjadi inspirasi di banyak negara hingga ke Indonesia. Namun, salah satu tren yang kini berkembang adalah sebagian perempuan enggan berpacaran, malas menikah dan tidak mau punya anak.
Kekerasan pada perempuan di Korea Selatan menjadi awal mula munculnya gerakan 4B pada wanita. Bihon, bichulsan, biyeonae, dan bisekeu, yang artinya tidak berhubungan seks, tidak melahirkan, tidak berkencan, dan tidak menikah.
Tren tersebut bahkan belakangan terus meningkat menjadi fenomena '6B' yang menggambarkan hubungan wanita dengan pria di Korsel bak benar-benar berakhir. Terlebih saat bertemu dengan pria toxic, misogynist, patriarki.
Banyak laporan media mengaitkan gerakan ini menjadi aksi balas dendam atas banyak insiden pembunuhan wanita, hingga kejahatan seks melalui daring.
Bahkan, ada kejadian di Korea Selatan saat seorang pria membunuh wanita muda di kamar mandi umum, dengan dalih melakukannya karena wanita tersebut mengabaikan atau menolak keinginan pria terkait. Kerap kali, pelaku juga tidak dikenakan hukuman setimpal.
BACA JUGA:Warga Korea Selatan Banyak Meninggal Dunia Karena Kesepian
Menurut laporan media lokal Korsel KBS, pada 2023 tercatat 1 wanita meninggal setiap empat hari, dibunuh oleh orang tidak dikenal. Sementara dalam hampir 3 hari, satu wanita meninggal mengalami kekerasan dalam hubungan intim mereka dengan pasangan.
Netizen di Korsel banyak menyuarakan protes mereka secara daring, sebagai respons budaya Korea yang didominasi laki-laki.
"Bagus sekali, Korea! Gerakan seperti itu harus dinormalisasi sehingga wanita dapat membuat pilihan yang sama seperti pria tanpa takut akan tekanan atau reaksi keras alih-alih menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat," tulis seorang pengguna.
Korea Selatan mengalami perubahan demografis yang suram, karena banyak orang muda memilih untuk menunda atau membatalkan niat untuk menikah atau memiliki anak, salah satunya juga berkaitan dengan gerakan tersebut.
Badan statistik Korea menyatakan semakin banyak orang yang berstatus single dan tinggal sendirian di rumah. Melansir, shethepeople, penelitian terbaru mengungkapkan, 7,2 juta rumah di Korea ditinggal satu orang saja atau sepertiga dari jumlah total rumah di Korea.
Korea Selatan diperkirakan akan menjadi negara dengan masyarakat lanjut usia pada 2072 karena usia rata-rata akan meningkat menjadi 63,4 dari 44,9. Sementara itu, populasinya diprediksi turun menjadi sekitar 36,22 juta pada 2072 dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 51,73 juta.