Harga Pinang di Kepahiang Naik, Segini Harganya!
PINANG : Saat Ini Petani Dan Pengepul Pinang cukup bersyukur harga pinang lokal mulai merangkak naik--YUS/RK
Radarkoran.com- Harga pinang di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu naik. Kenaikan harga pinang yang terjadi saat ini membuat petani pinang di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang kini mulai tersenyum. Sebelumnya hanya pinang kering diangka Rp 4.000 per kilogram, akhir pekan kemarin, naik lagi menjadi Rp 7.000 per kilogram hingga akhirnya naik menjadi Rp 8.000 per kilogram.
"Saya sangat bersyukur harga pinang terus mengalami kenaikan awal tahun ini. Untung saya masih mempertahankan beberapa pohon pinang disekeliling kebun kopi saya," ujar Encim seorang petani di desa Pungguk Beringang sambil tersenyum.
Sementara itu, Muhammad Haslimi salah seorang agen pengumpul hasil bumi khusus pinang lokal di Desa Pungguk Meranti Kecamatan Ujan Mas mengakui, harga pinang akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan. Dalam dua pekan terakhir harga pinang mengalami kenaikan mencapai Rp 8.000 per kilogram.
Disebutkan, pada pekan kedua bulan Januari 2025 harga pinang sempat naik dari Rp 4.000 per kilogram, naik menjadi Rp 7.000 per kilogram dan per Minggu 19 Januari 2025 atau akhir pekan ketiga Januari naik lagi bahkan sebesar Rp 1.000 per kilogram.
"Sempat naik di harga Rp 10.000 per kilogram, tapi sekarang turun lagi menjadi Rp 8.000 per kilogram. Saya memperkirakan harga pinang ini akan terus terjadi kenaikan. Perkiraan saya harga pinang diawal bulan Februari 2025 akan tembus pada kisaran Rp 15.000 per kilogram hingga Rp 20.000 per kilogram. Analisis ini melihat permintaan pinang dipasaran semakin membaik," sebutnya.
BACA JUGA:Komunitas Belajar SMPN 4 Kepahiang Dalam IKM
Disisi lain, meskipun harga pinang terus membaik, pihaknya tetap kesulitan untuk memperoleh bahan baku.
"Saya sudah keliling kampung untuk mengumpulkan pinang, setiap harinya hanya mampu memperoleh 50 kilogram. Kalau lima tahun saat harga pinang membaik, kita mampu mengumpulkan 200 hingga 500 kilogram biji pinang setiap hari," katanya.
Penyebab produksi pinang mengalami penurunan drastis di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong belakangan ini, karena banyak pohon pinang yang sudah ditebang. Penebangan pinang yang dilakukan, lantaran sebelumnya harga anjlok pada titik terendah lima tahun lalu dikisaran Rp 1.000 per kilogram.
"Kebun pinang sudah banyak diganti dengan kebun alpukat tapi ada juga sebagian yang masih mempertahan pohon pinang di pembatas kebun dengan jenis pinang batara," pungkasnya.