Ketua BPD Permu Bawah Kepahiang Ajak Jaga Budaya Gotong Royong di Era Globalisasi

Ketua BPD Permu Bawah Pahlepi menyampaikan pentingnya budaya gotong royong di tengah masyarakat.--SUHAIMI/RK

Radarkoran.com - Era globalisasi saat ini membawa pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Di satu sisi, globalisasi  memberikan kemudahan akses dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tetapi, di sisi yang lain memberikan pengaruh buruk terhadap nilai-nilai budaya.

Ketua BPD Permu Bawah Pahlepi mengatakan sejak dulu, budaya gotong-royong menjadi salah satu ciri khas di desa yang telah diwariskan secara turun-temurun dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Budaya gotong-royong sudah dianggap sebagai kepribadian dan budaya yang sudah menetap dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Gotong royong merupakan bentuk atau wujud dari sifat dasar manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

"Bekerja bersama-sama, tolong-menolong, bantu-membantu. Gotong royong merupakan wujud kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bergotong-royong, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efektif. Gotong royong juga bisa mempererat tali persaudaraan serta meningkatkan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. Gotong royong bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama dan dapat meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama, " ujar Pahlepi saat memimpin musyawarah di Desa Permu Bawah, Rabu 22 Januari 2025.

Lanjut dia, seharusnya budaya gotong royong dapat menjadi kekuatan besar yang harus terus dikembangkan karena memberi banyak manfaat. Sayangnya, saat ini budaya gotong royong sudah mulai luntur seiring dengan perkembangan zaman.

BACA JUGA:Jabatan Pjs Kades Tebat Monok Segera Habis, Dinas PMD Minta Segera Gelar PAW

Hal ini mengakibatkan banyak genersi muda yang kehilangan kepribadian. Muncul rasa individualisme yang mengakibatkan para generasi muda lebih senang menghabiskan waktu dengan diri mereka sendiri. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka sudah mulai hilang dengan kepentingannya masing-masing. Mereka mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. 

"Semangat gotong royong harus dikembalikan lagi terhadap masyarakat khususnya desa Permu Bawah karena gotong royong merupakan warisan budaya leluhur kita. Semangat gotong royong dikalangan tua maupun pemuda ini bisa tumbuh karena adanya solidaritas yang tinggi terhadap lingkungan dan sesama dan menghidupkan kembali semangat persatuan.Untuk mengembalikan budaya gotong royong, diperlukan kesadaran semua masyarakat supaya memiliki sikap rela berkorban demi kepentingan bersama," lanjutnya.

Sambung Pahlepi, dengan menyisakan waktu untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dapat menumbuhkan rasa kebersamaan. Menempatkan kepentingan bersama lebih penting dan lebih baik dibandingkan kepentingan pribadi.

"Pemikiran negatif tentang budaya gotong royong harus dihilangkan di tengah masyarakat. Peran pemerintah juga sangat diperlukan dengan menyuarakan pentingnya budaya gotong royong untuk menguatkan persatuan khususnya di desa serta mengajak seluruh warga untuk mengembalikan budaya gotong-royong,  " singkat Pahlevi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan