Ini 11 Desa di Kepahiang Rawan Terdampak Letusan Gunung Api Bukit Kaba

Ilustrasi Letusan Gunung Api--FOTO/NET

KEPAHIANG RK - Dari 8 kecamatan dengan jumlah 117 desa/kelurahan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, ternyata terdapat puluhan desa yang rawan bencana alam seperti  banjir, tanah longsor, gempa bumi serta sejumlah bencana alam lainnya. Selain itu, diketahui ada 11 desa yang khusus rawan terdampak letusan gunung api Bukit Kaba. Hal tersebut berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang.

Diketahui, gunung api Bukit Kaba berada di wilayah Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, berada dekat dengan Kabupaten Kepahiang. "Iya, berdasar catatan kami, itu memang ada 11 desa rawan terdampak letusan gunung api, apabila Bukit Kaba meletus," kata Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST pada Minggu (12/11).  

Dia mengungkapkan, ke 11 desa di Kabupaten Kepahiang yang masuk kategori rawan terdampak letusan gunung api Bukit Kaba, seluruhnya berada dalam wilayah Kacamatan Kabawetan.

Yakni Desa Bandung Baru, Bandung Jaya, Suka Sari, Bukit Sari, Kute Rejo, Sumber Sari, Mekar Sari, Tangsi Duren, Air Sempiang, Sido Makmur, dan Barat Wetan. "Mengapa hanya 11 desa itu saja, karena ke 11 desa tersebut berdekatan dengan Bukit Kaba," papar Hendra. 

BACA JUGA:2 Makam Pahlawan di Kepahiang Belum jadi Dipindahkan

Lanjut Hendra menambahkan, data desa-desa rawan bencana alam ini sengaja diinformasikan, agar masyarakat yang berada di desa-desa tersebut bisa lebih hati-hati.

"Memang wilayah Kabupaten Kepahiang ini rawan sekali terjadi bencana alam. Gempa bumi sering, banjir apalagi, longsor, pohon tumbang, dan sejumlah bencana alam lainnya. Pada intinya, masyarakat harus tetap waspada. Jangan sepelekan ancaman bencana alam," demikian Hendra. 

Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, Anton Sugiarto menerangkan, satu-satunya gunung api aktif yang ada di Provinsi Bengkulu adalah Bukit Kaba, statusnya aktif normal.

"Kalau dari pantauan, sejauh ini (Gunung Kaba, red) berstatus aktif normal. Hanya saja untuk sekarang, tidak ada aktivitas yang menunjukkan Gunung Kaba menuju status siaga atau waspada," kata Anton.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan