Pelatihan dan Pembekalan Ekspedisi Sastra Lisan Suku Rejang 'Di Pitak Bediwo'
SASTRA : Pelatihan dan pembekalan Sastra Lisan Suku Rejang. --RYAN/RK
Radarkoran.com - Minggu 15 September 2024, komunitas sastra Kepahiang Provinsi Bengkulu yang tergabung pada Ruang Rupa Metamorfosa Kabupaten Kepahiang, menggelar pelatihan dan pembekalan Ekspedisi Sastra Lisan Suku Rejang Di Pitak Bediwo.
Pelatihan dan pembekalan ini, menurut Ketua Panitia Irawan, bertujuan untuk mempersiapkan secara matang, langkah-langkah yang akan di jalankan oleh 12 tim ekspedisi pada saat melakukan tapak tilas ke 6 titik lokasi suku Rejang tinggal.
Selain itu, Irawan juga mengungkapkan kegiatan seperti ini, sudah 2 tahun berturut dilaksanakan oleh Ruang Rupa Metamorfosa Kabupaten Kepahiang. Padah tahun lalu atau 2023, pihaknya juga melakukan semacam kegiatan ekspedisi hanya saja, bentuknya berupa karya tulis.
"Ya, pelatihan dan pembekalan ini, merupakan rangkaian awal kegiatan ekspedisi sebelum melakukan tapak tilas. Alhamdullilah, kegiatan ini sudah 2 tahun kita laksanakan, dan dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)," papar Irawan.
BACA JUGA:Tiket Pesawat Turun 10 Persen Oktober 2024 ??
Sementara itu, untuk diketahui, saat ini Komunitas Ruang Rupa Metamorfosa Kabupaten Kepahiang, tengah melakukan ekspedisi sastra lisan, yang bertema 'Ekpedisi Sastra Lisan Suku Rejang di Pitak Bediwo'.
Dijelaskan Pembina Ruang Rupa Metamorfosa Kepahiang Ritmha Candra Ariesha, tujuan dari ekpedisi tersebut ialah untuk melestarikan sastra lisan yang dimiliki oleh daerah. Dalam hal ini, sastra lisan yang akan dilakukan ekpedisinya yaitu bahasa Rejang.
"Kita melakukan ekspedisi sastar lisan, di Kabupaten Kepahiang ini sendiri, ekspedisi kita mengenai bahasa Rejang. Tujuan kami melaksanakan ekspedisi ini, tak lain adalah untuk melestarikan bahasa daerah, agar tidak musnah. Mengingat saat ini para remaja sudah jarang menggunakan bahasa daerah," jelas Ritmha.
Kemudian, dalam pelaksanaan ekspedisi ini lanjut Ritmha menerangkan, ada 3 tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan, pertama pelatihan dan pembekalan tim ekspedisi yang sudah dilakukan Sabtu 14 September sampai 15 September 2024 kemarin. Kedua napak tilas lokasi suku Rejang dan ketiga, mengalih wahanakan hasil sastra lisan yang didapat dari ekspedisi untuk dijadikan sebagai seni pertunjukan dan outputnya adalah film dokumenter yang akan digunakan sebagai dokumentasi media sastra lisan suku Rejang Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA: Laga Kontroversi Aceh vs Sulteng di PON 2024 Diusut PSSI, Ini Kata Erick Thohir
Sedangkan, untuk tim yang akan menjalankan ekpedisi tersebut terdiri dari 12 tim. Ritmha menambahkan, untik titik lokasi ekspedisi pun berada di 6 wilayah yaitu, Desa Kota Agung , Desa Cinta Mandi, Desa Lubuk Saung, Desa Kelobak, Desa Pulo Geto dan Desa Limbur Lama.
"Pada pelaksanaan ekspedisi nanti, tim tersebut akan menggali sastra lisan suku rejang di desa-desa rejang, seperti Beringit, Mantra-mantra, Pantun dan Syair yang tentunya menggunakan bahasa rejang," paparnya.
" Hasil dari napak tilas, nantinya akan dirangkum menjadi sebuah seni pertunjukan termasuk film dokumenter," pungkasnya.