Hingga April Penyaluran Pupuk Subsidi Diatas 30 Persen
Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Destriana, STP. M.Ling--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provisni Bengkulu mencatat hingga bulan April 2024 realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah ini sudah diatas 30 persen dari total alokasi pupuk yang diterima dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Provinsi Bengkulu sendiri pada tahun 2024 ini mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi dari Kementan RI sebanyak 32,917 ton yang terdiri dari 15,378 ton pupuk urea dan 17,539 ton pupuk NPK.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M.Rizon melalui Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan, Destriana, STP. M.Ling mengatakan, dari total alokasi pupuk di wilayah Bengkulu tersebut, realisasi penyaluran pupuk hingga April 2024 yakni pupuk Urea sebanyak 5.067 Ton atau persentase sebesar 32,95 persen dan pupuk NPK sebanyak 6.061 Ton atau persentasenya sebesar 34,56 persen.
"Juga ada satu jenis lagi yaitu pupuk NPK Formula khusus sebanyak 2 Ton di tahun 2024 ini, tapi hingga saat ini belum ada realisasinya. Pupuk NPK formula ini khusus untuk tanaman Kakao," ungkap Destriana.
Lebih jauh dikatakan Destriana, pada tahun 2024 ini juga ada program penambahan penyaluran pupuk untuk Provinsi Bengkulu, tetapi belum bisa direalisasikan karena dibutuhkan persyaratan khusus yakni terbitnya Surat Keputusan (SK) oleh Gubernur dan SK dari bupati/walikota, baru didistribusikan ke petani.
BACA JUGA:Petani Tak Perlu Khawatir Beli Pupuk Subsidi, Cukup dengan KTP, Tapi...
"Saat ini kita baru terbit SK Gubernur, setelah itu baru diikuti oleh penerbitan SK yang dilakukan oleh Bupati/Walikota maka penyaluran pupuk tambahan baru bisa dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, jika melihat realisasi penyaluran pupuk di setiap kabupaten/kota diantaranya, Kabupaten Bengkulu Selatan telah tersalurkan 1.496,82 ton pupuk Urea atau 39,53 persen dari alokasi 3.787 ton dan 1.46504 ton pupuk NPK atau terealisasi 40,33 persen dari alokasi 3.633 ton.
Lalu Rejang Lebong terealisasikan 18,99 persen pupuk urea atau 207,54 ton dari alokasi 1.093 ton dan untuk pupuk NPK sebanyak 20,18 persen atau 1.928,33 persen dari alokasi 2.416 ton. Bengkulu Utara sebanyak 25,41 persen pupuk Urea atau 257,65 ton dari alokasi 1.014 ton dan sebanyak 30,80 persen (307,40 ton) untuk pupuk NPK dari alokasi 998 ton.
Kabupaten Kaur untuk pupuk Urea sebesar 40,55 persen (1.920,49 ton) dari alokasi 4.736 ton dan pupuk NPK sebesar 42,27 persen (2.330.69 ton)dari alokasi 5.514 ton, Kabupaten Seluma sebesar 44,91 persen (507,07 ton) pupuk Urea dari alokasi 1.129 ton dan NP sebesar 47,97 persen (570,79 ton) dari alokasi 1.190 ton.
Kemudian Kabupaten Mukomuko sebesar 26,48 persen (255,77 ton) pupuk Urea dari alokasi 966 ton dan pupuk NPK sebesar 31,24 persen (213,68 ton) dari alokasi 684 ton, dan Kabupaten Lebong sebesar 3,61 persen (56,31 ton) pupuk Urea dan pupuk NPK sebesar 12,29 persen (196,39 ton) dari alokasi 1.598 ton.
BACA JUGA:Gubernur Miliki Kewenangan Mengkoordinir Kabupaten/kota, Pemprov Dorong Persamaan Persepsi
Kabupaten Kepahiang sebesar 35,65 persen (225,29 ton) dari alokasi 632 ton pupuk Urea dan untuk pupuk NPK tersalur sebesar 34,80 persen (267,96 Ton) dari alokasi 770 ton, Kabupaten Bengkulu tengah dengan penyaluran pupuk Urea sebesar 28,64 persen (95,75 ton) dari alokasi 332 ton dan pupuk NPK sebesar 26,98 persen (157,85 ton) dari alokasi 585 ton.
Terakhir Kota Bengkulu yang telah menyalurkan pupuk Urea sebesar 34,81 persen (44,90 ton) dari alokasi 129 ton, pupuk NPK sebesar 42,41 persen (64,03 ton) dari alokasi 151 ton dan pupuk formula khusus sebanyak 2 ton yang belum ada direalisasikan.