Pertamina Minta SPBU Perketat Pengawasan Penyaluran BBM
Sales Area Manager Pertamina Wilayah Bengkulu, Muhammad Farid Akbar minta perketat penyaluran BBM di SPBU--GATOT/RK
Radarkoran.com - Untuk mencegah oknum-oknum nakal yang memanfaatkan kondisi keterlambatan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke SPBU akibat kebocoran pipa suplai BBM milik Pertamina di perairan Pulau Baai Kota Bengkulu beberapa waktu lalu, pihak Pertamina meminta agar pihak SPBU yang ada di wilayah Bengkulu dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM bersubsidi.
Sales Area Manager Pertamina Wilayah Bengkulu, Muhammad Farid Akbar mengatakan, dengan kondisi yang ada pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh jajaran SPBU yang ada di wilayah Bengkulu untuk mengantisipasi pembelian BBM yang tidak wajar atau pembelian oleh konsumen yang tidak berhak.
"Dari awal kejadian kami sudah menginstruksikan kepada seluruh mitra SPBU kami, bahwa pembelian BBM baik Pertalite maupun Bio Solar itu tetap sesuai aturan. Jadi kalau misalnya bio solar sesuai dengan aturan seperti untuk kendaraan pribadi 60 liter dan untuk kendaraan umum atau roda enam lebih maksimal itu maksimal 200 liter, itu (aturan) tetap kita jalankan," sampai Farid.
Selain itu, pihak Pertamina juga minta SPBU untuk meningkatkan performa dari CCTV atau kamera pengawas yang ada di masing-masing SPBU. Sehingga pihaknya bisa melakukan monitoring setiap SPBU yang melakukan proses penyaluran BBM.
"Melalui CCTV kita bisa monitor kira-kira ada pembelian yang tidak wajar enggak atau ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi seperti saat ini bisa membeli dengan leluasa atau tidak," imbuhnya.
BACA JUGA:Stok BBM Dipastikan Cukup, Masyarakat Diimbau Tidak Panik
Lebih jauh dikatakan Farid, pihaknya juga telah meminta kepada Mitra SPBU Pertamina untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk mengoptimalkan penyaluran BBM, terutama pada SPBU yang berada di lokasi-lokasi strategis maupun SPBU yang banyak terkonsentrasi atau penumpukan pembeli oleh konsumen.
"Kami juga minta SPBU untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengatur antrian dan pembelian. Ini sudah dilakukan seperti di SPBU 6,5 (Kota Bengkulu), itu sudah meminta bantuan dari polsek setempat untuk membantu mengatur pembelian dan mengatur antrian, terus untuk SPBU wilayah Bengkulu Utara juga kita sudah sampaikan untuk bekerjasama dengan aparat untuk memastikan jangan sampai ada pengecer atau penimbun yang membeli BBM di SPBU," jelasnya.
Farid menegaskan, Pertamina tidak ada istilah membiarkan atau memperbolehkan pengecer atau penimbun membeli SPBU, terutama menggunakan jerigen atau pembelian di atas kewajaran normal.
"Disisi kami tidak ada perubahan dan kami tetap melarang dan menolak untuk pembelian bagi pengecer atau penimbunan. Kita lakukan penolakan di SPBU," tegasnya.
Disisi lain, Farid menyebut jika pihaknya memastikan untuk menyalurkan BBM secara optimal kepada masyarakat, walaupun ada kondisi insiden kebocoran pipa Pertamina di Pulau Baai. Pertamina memastikan insiden yang ada tidak menjadi masalah terhadap ketersediaan stok BBM di wilayah Bengkulu.
"Meski ada insiden yang terjadi kemarin di pulau Baai, kami sampaikan jika penyaluran BBm tidak ada masalah. Stok yang kami salurkan ke SPBU tidak ada pengurangan, kalau permintaan perharinya 16 Kilo Liter maka kami penuhi permintaan tersebut," tutur Farid.
BACA JUGA:Pertashop Jual BBM Subsidi, Doni : Masih Tunggu Regulasi
Walaupun kebocoran pipa suplai di perairan Pulau Baai mengganggu operasional penyaluran BBM, stok kebutuhan BBM masih bisa dipenuhi oleh depot Pertamina dari provinsi tetangga. Selain itu, stok BBM yang tersimpan pada Depo Pertamina Pulau Baai juga masih mencukupi hingga 15 Juni mendatang.