Klanting Makanan Ringan Khas Jawa Banyak Dikembangkan di Kabawetan Bengkulu

DIKEMBANGKAN : Klanting makanan ringan khas dari Pulau Jawa banyak dikembangkan di Kabawetan salah satunya rumah produksi Waluyo di Kelurahan Tangsi Baru Kabawetan. --IYUS/RK

Radarkoran.com - Klanting adalah makanan ringan tradisional olahan dari jawa yang berbahan baku singkong, memiliki ciri khas dominan rasa gurih. Saat ini makanan ringan tradisional dari jawa tersebut sudah banyak dikembangkan dengan berbagai varian rasa. 

Sekarang pun telah banyak menjadi usaha rumahan di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Lantaran klanting ini memang banyak digemari masyarakat dan bahan bakunya cukup mudah, hampir setiap desa ada tanaman singkong.

Waluyo warga kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan menuturkan, dia melihat peluang membuka usaha rumahan dengan mengolah singkong menjadi makanan klanting. Terlebih banyak permintaan dari stand oleh-oleh yang ada tempat wisata Kabawetan maupun dari luar daerah.

"Saya memilih usaha makanan ringan klanting, karena bahannya semua alami tidak ada pengawet kimia, dan proses pembuatannya tidak sulit, karena bahan utamanya singkong. Kebetulan di Kabawetan ini banyak sekali singkong, dan permintaan pasar pun cukup baik," katanya ketika ditemui di rumah produksinya kepada Radarkoran.com, Jumat 9 Agustus 2024.

BACA JUGA:Cara Menghitung Uang Pesangon Karyawan Swasta Berdasakan UU Cipta Kerja

Waluyo menyampaikan, produk makan ringan klanting Kabawetan mulai dikenal sejak diperkenalkan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kepahiang untuk ikut event. Dari situlah rejeki produk makan ringan meningkat dikenal oleh masyarakat Kabupaten Kepahiang, yang tak hanya dihidangkan saat pesta atau hajatan saja.

"Dinas perdagangan koperasi dan UMKM Kabupaten Kepahiang sangat membantu saya untuk legalitas usaha, sampai produk makan ringan ini dapat masuk beberapa minimarket. Bahkan juga merambah di beberapa toko oleh-oleh di luar Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu," jelasnya.

Berbicara soal harga, klanting dengan kemasan ekonomis seberat 150 gram dijual mulai dari Rp 15.000. Sedangkan untuk per kilo dimulai dari Rp 60.000, untuk jual lagi harganya pun tidak sama. Untuk proses pembuatan klanting tidak rumit hampir sama dengan pembuatan krupuk singkong.

"Proses pembuatan klanting itu mudah, singkong setelah dicuci direbus selama satu jam setengah. Lalu dilakukan penumbukan agar halus, sambil dimasukan bumbunya seperti garam, penyedap rasa, ketumbar, bawang dan kemiri," terangnya.

Selanjutnya, setelah tercampur semuanya dilakukan pengilingan. Setelah halus baru dilakukan pembentukannya dibuat seperti cincin. Setelah itu dilakukan penjemuran selama 1 hari.

BACA JUGA:Harga Kopi di Kepahiang Kembali Naik, Segini Harganya Saat Ini

"Itu kalau panas matahari normal. Namun kalau cuaca kurang panas, kita lakukan penjemuran 2 sampai dengan 4 hari. Jika sudah kering, baru kita lakukan penggorengan," demikian Waluyo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan