Oleh Keyrin Daviya Az-Zahra: Terpuruk Akibat Bullying, Bangkit jadi Pelajar Seni Berprestasi
BULLYING : Terpuruk akibat bullying bukan berarti tidak bisa bangkit jadi orang yang berprestasi. --FOTO/DOK
Radarkoran.com - Keyrin Daviya Az-Zahra pelajar kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 4 Kepahiang Provinsi Tim Redaksi Buletin Pena Litera MIMA SMANPA, kembali mengirimkan tulisannya ke Redaksi Radar Kepahiang, Minggu 11 Agustus 2024. Simak goresannya!
Indonesia tak anggap serius aksi pembullyan, benarkah demikian? Aksi bullying banyak mendapat perhatian akhir- akhir ini.
Akibatnya banyak anak-anak khususnya di kalangan remaja yang berhenti tak sanggup meneruskan langkahnya untuk meraih mimpi.
Banyak di antara mereka yang merupakan korban bullying lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Sedangkan para pelaku bullying, menjalani hidup dengan suka hati, memilih acuh atas apa yang terjadi.
BACA JUGA:Oleh Aulia Rahmi: Kesetaraan Pendidikan, Cahaya Harapan Pendidikan di Ujung Jalan
Menghina pekerjaan orang tua, penampilan dan mengkritik kekurangan seseorang merupakan hal yang sudah lumrah ditemui di lingkungan sekitar.
Naasnya hal seperti ini dianggap remeh dan biasa menjadi candaan.
Padahal, ini merupakan contoh pembullyan sederhana yang tentunya tidak dapat dianggap remeh, karena mampu merusak mental seseorang yang merupakan korban bullying.
Seperti yang terjadi pada seorang remaja yang tinggal di New Mexico, Amerika Serikat.
Ia sering mengalami pembullyan oleh teman-temanya hanya karena ia berjerawat dan menggunakan kacamata.
Hingga pada 13 juli 2013, Carlos sudah tidak tahan lagi atas pembullyan yang diterimanya secara terus menerus dan ia menulis, kemudian memposting sebuah surat bunuh diri melalui akun X atau kita lebih dikenal twitter pribadi miliknya.
Saya adalah orang yang tak memperoleh ketidakadilan di dunia ini dan sudah waktunya bagi saya untuk meninggalkan dunia ini," tulisnya.
"Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi aksi bullying?" Salah satunya adalah dengan menerapkan karakter 'Profil Pelajar Pancasila' yaitu:
BACA JUGA:Kurikulum Merdeka, Kepala SMAN 04 Kepahiang: Tidak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS