Dengan penularan yang hampir serupa dengan penyakit menular seksual, wanita pengidap HIV juga akan lebih rentan terpapar bakteri, seperti klamidia dan gonore.
Hal ini menyebabkan wanita pengidap HIV akan mengalami radang panggul yang kronis.
Kondisi ini ditandai dengan nyeri di perut bawah dan panggul, keputihan berbau tidak sedap, sakit saat berhubungan seksual, demam menggigil, nyeri saat buang air kecil, serta pendarahan selama berhubungan seksual.
BACA JUGA:6 Bulan Menikah, Wanita di Bandung Masih Perawan, Kok Bisa? Ternyata Ini Persoalannya
5. Gangguan Kesuburan
Virus HIV dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga pengobatan yang dilakukan untuk nyeri panggul kronis atau radang panggul pun tidak dapat optimal.
Jika hal ini terjadi, maka penyakit radang panggul tersebut bisa memicu masalah kesehatan lainnya pada tubuh wanita.
Salah satunya adalah gangguan kesuburan, karena adanya infeksi pada rahim, indung telur, dan tuba fallopi.
Padahal, ketiga organ tersebut memainkan peran penting dalam kesuburan dan kehamilan.