5 HP Ini Sudah Tidak Layak Lagi Digunakan, Apa Saja?

Radarkoran.com - Handphone (HP) saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat utama bagi setiap kalangan. Tak ayal, beberapa golongan berlomba-lomba untuk mencari produk HP terbaiknya.

Selain desain yang bagus, pengguna juga membutuhkan HP yang canggih. Namun tahukah kamu, bahwa ada 5 hp yang saat ini dinobatkan sebagai hp dengan pamor yang buruk dan tidak lagi layak untuk dipakai di era sekarang.

Tidak ada daftar resmi 5 HP terburuk tahun 2025, namun beberapa HP lama seperti Samsung Galaxy S3, Motorola Moto G (Generasi Pertama), dan LG Optimus G tidak akan mendukung WhatsApp pada tahun 2025 karena sudah tidak lagi didukung oleh pembaruan sistem dan keamanan, membuatnya usang dan tidak dapat menjalankan aplikasi modern. 

BACA JUGA:Ketahanan Body Iphone 17 Banjir Kritik: Biaya Perbaikan Mahal?

Berikut adalah beberapa HP yang kemungkinan sudah tidak lagi mumpuni atau tidak didukung pada tahun 2025:

Samsung Galaxy S3: Salah satu seri Samsung yang populer di masanya, namun sudah terlalu tua untuk mendukung aplikasi modern.

Motorola Moto G (Generasi Pertama): HP ini dirilis beberapa tahun lalu dan diprediksi tidak lagi kompatibel dengan aplikasi seperti WhatsApp di tahun 2025.

LG Optimus G: Seperti HP lain dari era yang sama, LG Optimus G kemungkinan besar akan kehilangan dukungan pada 2025.

HTC One X: HP HTC ini memiliki masa pakai yang sudah berakhir dan tidak akan bisa lagi berfungsi dengan baik di tahun mendatang.

Sony Xperia Z: Seri Xperia dari Sony yang sudah lama tidak lagi mendapatkan pembaruan dan tidak akan mendukung aplikasi populer seperti WhatsApp.

 

Mengapa HP tersebut dianggap buruk di 2025? 

Tidak Kompatibel dengan WhatsApp: Aplikasi-aplikasi seperti WhatsApp secara berkala menghentikan dukungan untuk sistem operasi atau versi OS yang lebih lama untuk memastikan keamanan dan kinerja aplikasi yang optimal.

Pembaruan Keamanan Berakhir: HP lama akan berhenti menerima pembaruan sistem dan keamanan yang penting, membuat perangkat lebih rentan terhadap serangan siber.