Akui Pelayanan Tidak Maksimal, Dirut PDAM Kepahiang: Tak Mungkin Kami Bisa Paksakan Masyarakat Bayar Tunggakan

Jumat 13 Sep 2024 - 17:55 WIB
Reporter : Novrian Hidayat
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Setelah ramai diserang masyarakat Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, setelah beberapa waktu lalu, Plt. Direktur Utama PDAM Kepahiang, Arminsyah, SE mengungkapkan tunggakan pelanggan hingga mencapai Rp 1 miliar yang mengakibatkan perusahan milik daerah tersebut hampir bangkrut. 

Akhirnya, belakangan Arminsyah mengakui bahwa pelayanan yang tidak maksimal dari pihaknyalah yang membuat pihaknya tidak bisa memaksa pelanggan untuk membayar tunggakan PDAM. 

Serangan yang dilakukan oleh masyarakat  terjadi di Media Sosial Facebook akhir-akhir ini. Bahkan pada postingan link berita Radarkoran.com, beragam protes yang dilayankan oleh masyarakat terhadap pelayanan PDAM selama ini. 

Menanggapi hal tersebut, kepada wartawan Radarkoran.com Arminsyah mengungkapkan, bahwa dirinya sudah angkat tangan soal tunggakan pelanggan ini, dan mengaku tidak bisa berbuat banyak.

 BACA JUGA:Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Iklas Desa Pungguk Beringang

Hal ini bukan tanpa dasar, menurut Armin, memang sudah selayaknya masyarakat akan melakukan penunggakan bahkan hingga ada yang enggan melakukan pembayaran sama sekali.

Sebab dirinya mengaku kalau selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan air yang macet bahkan hingga mati total. Artinya dapat disimpulkan bahwa pelayanan PDAM selama ini juga sudah dianggap tidak maksimal. 

Sehingga ketika disinggung terkait tunggakan tersebut, Armin mengaku bahwa dirinya tidak dapat memaksakan pelanggan untuk membayar tunggakan. 

"Tak mungkin bisa paksakan masyarakat bayar tunggakan. Bagaimana mau kita paksakan, sekarang ini kami pun tidak dapat maksimal dalam memberikan pelayanan. Selama ini pelayanan kami banyak mendapatkan kritik dari masyarakat, khususnya pelanggan itu sendiri," ujar Armin.

BACA JUGA:Desa Karang Endah Bangun Sorga, Ditarget Bisa Hasilkan PADes

Menurut Armin, sejak pertamakali suplay air PDAM Kepahiang mulai macet, masyarakat sudah mulai enggan untuk menunaikan kewajibannya melakukan pembayaran.

"Ini juga tidak bisa kita pungkiri, karena selama ini kita hanya menggunakan pipa yang sudah termakan usia. Banyak pipa yang sudah yang rusak,sebab itu terjadi kemacetan dalam suplay air," demikian Armin. 

Kategori :