Radarkoran.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Embong Sido Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menggali budaya kesenian di desa yang sudah lama vakum.
Keseriusan ini dibuktikan dengan mulai melestarikan kesenian di bidang agama yaitu Sarafal Anam.
Kepala Desa (Kades) Embong Sido, Fauzi menyampaikan, group Sarafal Anam yang beranggotakan 50 orang saat ini mulai rutin tampil ketika ada cara di desa, seperti nikahan hingga khitanan atau hanya sekadar latihan.
"Niatan untuk menggali kesenian milik desa yang telah terlupakan, secara bertahap mulai kami temukan dan kembali dilestarikan. Salah satunya, kesenian Sarafal Anam," sampai Kades Embong Sido Fauzi.
BACA JUGA:Transparan Menyusun RKPDes, Pemdes Embong Sido Utamakan Musdes
Ini dilakukan, sambung Kades Fauzi, agar budaya-budaya yang ada di Desa Embong Sido tidak benar-benar hilang tertelan zaman. Sehingga warga desa bisa ikut tergabung dalam beberapa ragam kesenian yang selama ini vakum.
Dampak positif dari kembalinya kesenian-kesenian yang ada di desa menurut Kades Fauzi, dapat menjaga keamanan desa, yang seperti diketahui jika ada acara, pihaknya secara tegas melarang tuan rumah menggelar pesta malam.
"Kan sudah lama kami tidak menggelar pesta malam. Untuk mengganti kebiasaan pesta malam, ya kami berinisiatif menghidupkan kembali budaya kesenian yang ada di desa, seperti tari yang menjadi ciri khas desa yang telah lama tidak diteruskan budayanya," demikian Kades Fauzi.