Radarkoran.com- Tim terpadu Pemerintah Kabupaten Kepahiang yang terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sudah sering melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar dan bahu jalan. Tapi masih banyak pedagang yang membandel. Pedagang yang sering ditertibkan di antaranya penjual buah-buahan menggunakan kendaraan roda empat pikup.
"Semakin ke sini, penjual buah depan gedung baru Perpusda kian bertambah. Sebelumnya ada 3 mobil pickup, kini ada lagi yang jualan baru, bisa tambah semrawut saja, tolong lah ditertibkan," kata Nanang nasabah BRI KCP Kepahiang II kepada Radarkoran.com pada Selasa 15 Oktober 2024.
Lanjut dia, akibat pedagang buah yang parkir di badan jalan, arus lalu lintas di kawasan ini menjadi terganggu dan menambah parah kemacetan, terutama saat jam masuk. "Berjualan di pinggir jalan, jelas mengganggu estetika dan kenyamanan pengguna jalan," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kepahiang, Febrian Hendra, S.Sos mengatakan, pihaknya telah memberikan teguran berkali-kali kepada pedagang yang tetap berjualan di pinggir jalan. Karena itu pihaknya berencana akan melakukan penertiban gabungan dalam waktu dekat.
"Akan kita lakukan penertiban pedagang yang berjualan di pinggir jalan, karena yang namanya berjualan di pinggir jalan itu tidak diperbolehkan. Sering kali kita lakukan penertiban, tapi pedagang suka main kucing-kucingan," kata Kadis Perhubungan kepada Radarkoran.com.
BACA JUGA:1.331 LPJU, Kadishub Kepahiang: Lebih dari Setengahnya Mati
Lebih lanjut, penggunaan bahu jalan untuk berjualan yang digunakan PKL sudah mulai mengganggu kelancaran lalu lintas, sehingga penertiban pun akan dilakukan secara persuasif dalam waktu dekat.
"Sebenarnya kita sudah maksimal, sama dengan ngusir burung pipit, lagi ada petugas ilang. Gabungan sudah sering, memang orangnya bandel. Kalau sanksi dibuat, mereka sanggup ribut. Namun dalam waktu dekat kita tertibkan lagi gabungan bersama dinas-dinas terkait," ucapnya.
Selain itu, aktivitas para pedagang juga dikeluhkan oleh petugas kebersihan dari Dinas DLH. Seorang petugas kebersihan yang minta identitasnya tidak disebutkan, mengaku gerah dengan berserakannya sampah di gorong gorong tidak jauh dari mobil pickup pedagang buah.
Menurutnya, setelah dilakukan pembersihan di bagian siring depan kantor Perpusda sampai simpang SD Komplek, dalam kurun dua hari sampah menumpuk kembali.
Sampah berasal dari aktivitas pedagang buah dan pedagang lainnya yang ada di sekitar area depan SPBU.
"Takutnya sampah-sampah di situ menjadi penyebab banjir dan air meluap ke jalan raya, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan," ujarnya.