Karnaval Butoan Meriahkan Festival Bhumi Belirang Tahun 2024

Minggu 20 Oct 2024 - 16:30 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

 

Radarkoran.com – Festival Bhumi Belirang tahun 2024 digelar di Desa Wisata Belitar sebrang, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong Sabtu 19 Oktober 2024. Festival tersebut dimeriahkan dengan Karnaval Butoan dan Pasar Arenan.

Prosesi pembukaan Festival Bhumi Belirang ini ditandai dengan pengetukan lesung yang dilakukan secara bersama sama 

oleh Pjs. Bupati Rejang Lebong, Dr. H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si

, Asisten II Sekdaprov Bengkulu, RA.Deni, SH, MM yang mewakili Plt Gubernur Bengkulu, Kadis Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, SP, M.Si, Kades Belitar Seberang, Kasiadi serta perwakilan TNI-Polri.

"Festival Bhumi Belirang ini merupakan agenda tahunan yang dinanti masyarakat. Juga sebagai ajang perayaan budaya. Selain sebagai ajang silaturahmi festival ini juga merupakan sarana promosi potensi wisata daerah," kata Herwan Antoni.

Dilanjutkannya, tema yang diusung dalam festival ini adalah ’’Merajut Warisan, Merangkul Masa Depan Langgangkan dan Lestarikan Keragaman Budaya’’. Tema ini menyampaikan pentingnya menjaga, merawat warisan budaya sambil tetap beradaptasi dengan perubahan zaman. 

BACA JUGA:3.500 Hektare Lahan Pertanian di Rejang Lebong Dilindungi Perda LP2B

"Serta memastikan bahwa keragaman budaya tetap hidup dan terus dilestarikan dalam rangka menjaga kekayaan alam yang menjadi icon daerah. Sekaligus menggali potensi budaya local sebagai daya tarik wisata yang berkelanjutan,’’ tambah Pjs bupati.

Melalui festival ini bupati berharap masyarakat dapat semakin menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Terutama sumber daya alam sebagai daya tarik utama. Serta mendorong para pelaku seni dan budaya local untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga dapat memperkenalkan keunikan budaya Rejang Lebong.

Sementara itu Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA.Deni, SH, MM, menyampaikan sambutan tertulis Plt Gubernur Bengkulu mengatakan di tengah arus modernisasi dan globalisasi perlu dipastikan bahwa budaya tetap menjadi pilar yang kokoh. 

Festival ini menjadi wadah untuk menggali dan memelihara budaya yang diwariskan nenek moyang agar tetap hidup dan lestari di tengah dinamika zaman. 

"Warisan budaya itu bukan sekedar seni tari, dan pakaian tradisional. Tapi, cara hidup yang membentuk karakter dan jati diri kita sebagai bangsa. Saya bangga melihat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Bhumi Belirang dalam menjaga warisan budaya,’’ jelas Deni.

Usai pembukaan, rombongan bupati langsung meninjau Pasar Arenan yang menyediakan aneka jenis kuliner tradisional. Mulai dari pecel, aneka kue tradional. Kopi dan air nira. Termasuk aneka sayur sayuran dan buah. Mangga dan jeruk. Pembelian kuliner dan hasil bumi lainnya tidak menggunakan uang tunai. 

Tapi, menggunakan koin yang nilai per koinnya Rp 5000. Jadi, rombongan bupati juga terpaksa menukar uang tunai dengan koin yang disiapkan panitia.

Kategori :