Radarkoran.com - Labu siam merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Karena labu siam memiliki rasa lezat, tekstur yang renyah, serta kandungan nutrisi yang tinggi. Di
wilayah
Desa Air Sempiang Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sukses membudidayakan tanaman ini.
BACA JUGA:SDN 2 Kepahiang Siap Laksanakan ANBK 2024
Menurut Sutarno petani labu di desa ini, dirinya beralih menjadi petani labu siam lantaran beberapa faktor, yakni modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar dibandingkan tanaman jenis lain. Begitu juga dengan perawatan termasuk pemupukannya, serta juga masa panen bisa mencapai tahunnya dengan interval seminggu sekali petik.
"Harganya tetap fluktuatif kisaran Rp 1.500 hingga Rp 3.000 per Kilogram. Kalau untuk sekarang harganya lumayan lah Rp 2.000 per kilo langsung di kebun," kata Sutarno saat panen ketiga labunya kepada Radarkoran.com Minggu 20 Oktober 2024
.
Disebutkan Sutarno, untuk perawatan tidak terlalu sulit setelah pemetikan buah labu siam, umumnya dilakukan perawatan dengan membuang daun-daun yang sudah tua.
Tujuannya agar cahaya matahari tembus ke bagian bawah labu siam. Terlebih saat ini sedang musim penghujan, supaya tanah tak terlalu lembab.
"Setelah daun tua labu siam selesai dibuang, barulah dilakukan penyemprotan untuk pengendalian hama penyakit, berupa penyemprotan insektisida dan fungisida, termasuk juga menempelkan lem lalat buah atau yellow trap untuk membasminya," terangnya
.
Biaya modal yang rendah serta potensi hasil yang menguntungkan, menjadikan budidaya labu siam sebagai peluang bisnis yang menjanjikan bagi petani di Kabawetan.
"Bibit sendiri bisa kita minta saja dengan tetangga petani labu siam. Selanjutnya dapat dilakukan penanam dalam polibag atau ditanam langsung di lahan sembari menyiapkan rambatannya. Labu siam umumnya setelah umur 3 bulan labu sudah berbuah, menjualnya pun mudah," pungkasnya