Radarkoran.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional (Divre) Bengkulu mengoptimalkan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di semester II tahun 2024.
Program penyaluran beras SPHP ini merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk terus menekan harga beras di pasaran agar tetap stabil. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan maupun harga pangan terutama beras untuk memenuhi kebutuhannya.
Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu, Dodi Syahrial mengatakan, penyaluran beras SPHP melihat kondisi pasar, terutama adanya keterbatasan pasokan. Pada semester I tahun 2024 sendiri, secara nasional maupun di Bengkulu menunjukkan adanya peningkatan produksi beras, dengan demikian pasokan beras di pasaran akan terpenuhi dan penyaluran SPHP tidak dilakukan dengan maksimal.
"Jika permintaan naik dan produksinya juga bertambah, maka tidak akan ada masalah. Sedangkan di semester II untuk triwulan ketiga dan keempat, itu grafiknya turun untuk hasil produksi, sehingga harga pasaran akan naik. Untuk itu terus digelontorkan beras SPHP," tutur Doni pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Penyaluran beras SPHP yang dilakukan oleh Bulog dengan menyasar pengecer-pengecer dan pasar-pasar tradisional, ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) di wilayah Provinsi Bengkulu tentunya untuk menjaga stabilitas harga dan pemenuhan kebutuhan pasokan di pasaran.
"Dalam rangka Nataru, penyesuain dengan produksi yang berkurang, permintaan pasar cukup tinggi, ini berefek pada peningkatan harga pasar. makanya kita salurkan beras SPHP," imbuh Doni.
BACA JUGA:Hingga Oktober, Perum Bulog Bengkulu Salurkan 18 Ribu Ton Beras SPHP
Sementara itu, dikonfirmasi apakah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ikut berkontribusi dalam peningkatan harga beras dan kebutuhan pasokan dipasaran, Doni menyebut hal itu tidak terlalu berdampak signifikan.
"Secara langsung tidak begitu berdefek dan signifikan karena faktornya tidak menjadi dominan," ujarnya.
Sebagai informasi, sebanyak 18 ribu ton beras SPHP telah disalurkan Perum Bulog Divre Bengkulu sejak Januari hingga awal Oktober 2024. Realisasi tersebut baru mencapai persentase 93 persen dari total penyaluran yang harus dilakukan sebanyak 20 ribu ton beras.
"Dengan kita terus menggelontorkan beras SPHP ini harapannya kita bisa menetralisir harga di tingkat konsumen," singkat Doni.