Simak! Ini Penjelasan 2 Petinggi BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024

Minggu 24 Nov 2024 - 16:48 WIB
Reporter : Candra Hadinata
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Badan Kepegawaian Negara atau BKN memberikan penjelasan soal penentuan kelulusan PPPK 2024. Para honorer, terutama kategori 2 atau honorer K2 yang sudah menjadi peserta seleksi PPPK 2024, sudah bisa senang. 

BKN melalui Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) Suharmen mengungkapkan, penentuan kelulusan PPPK 2024 sangatlah berpihak kepada honorer K2 dan tenaga non-ASN database BKN. "Iya, sistem penentuan kelulusan berdasarkan ranking. Tidak ada passing grade," kata Deputi Suharmen, Sabtu 23 November 2024. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, kalaupun honorer K2 mendapatkan nilai lebih rendah dibandingkan non-ASN database BKN, namun tetap diprioritaskan lebih dahulu. Prinsipnya, papar Deputi Suharmen, sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPAN-RB) Nomor 347 Tahun 2024 tentang Pengadaan Seleksi PPPK 2024, honorer K2 merupakan peserta prioritas teratas. 

"Artinya selama masih ada honorer K2, maka habiskan dahulu K2. Kalau honorer K2 sudah habis, bisa dilanjutkan dengan peserta kategori lainnya," papar Deputi Suherman. 

BACA JUGA:Bebas Pilih OPD, Honorer K2 Paling Banyak Afirmasi Seleksi PPPK 2024

Senada itu, petinggi BKN lainnya yakni Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian Aris Windiyanto juga mengungkapkan, dari tiga regulasi pengadaan seleksi PPPK 2024, mulai dari KepmenPAN-RB Nomor 347 tahun 2024 tentang Pengadaan Seleksi PPPK 2024, KepmenPAN-RB Nomor 348 tahun 2024 tentang Pengadaan Seleksi PPPK Guru 2024, dan KepmenPAN-RB Nomor 347 tahun 2024 tentang Pengadaan Seleksi PPPK Nakes 2024, penentuan kelulusannya berdasarkan sistem ranking.

Panselnas akan mengambil ranking terbaik saat penentuan kelulusan berdasarkan skala prioritas. Dicontohkan, instansi A menyediakan 50 formasi. Namun pesertanya ada 85 yang terdiri dari 10 honorer K2, non-ASN masuk database BKN 55 orang, 20 non-ASN non-database BKN.

Dari hasil tes, misalnya yang lebih tinggi nilainya non-ASN database disusul non-database, sedangkan honorer K2 hanya 5 yang nilainya tinggi. Bagaimana penentuan kelulusannya? 

"Berarti lima honorer K2 yang nilainya tinggi masuk, sisanya yang lima ini tetap masuk juga, karena mereka paling prioritas. Jadi, dari 50 formasi, 10 di antaranya semuanya diisi honorer K2. Sementara sisanya 40 formasi diperebutkan oleh 55 non-ASN database, sedangkan 20 non-database tidak mendapatkan formasi," demikian Aris.

Kategori :