Radarkoran.com - MUI menekankan pentingnya sertifikasi bagi juru dakwah usai video Gus Miftah yang diduga menghina penjual es saat pengajian. Sertifikasi dilakukan agar materi dakwah yang disampaikan sesuai tuntunan Al Quran dan Nabi Muhammad SAW.
MUI menyebut Gus Miftah seharusnya dapat menjaga lisan dan tidak merendahkan orang terlebih dilakukan di depan ratusan jamaah pengajian. Dari kasus tersebut, pendakwah harus berkaca bahwa da'i harus menjaga lisannya.
"Ada kode-kode etik yang harus dijaga, dalam berdakwah tidak merendahkan dan menyakiti orang atau kelompok tertentu. Ada diklat dan sertifikat, yang menunjukan pendakwah dikatakan mampuh menyampaikan materi sesuai tuntunan Al Quran dan Nabi," ujar Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis.
Menurutnya, seorang pemuka agama harus memiliki karakter matang sehingga tak perlu mengeluarkan kata-kata tidak penting dalam berdakwah. Insiden kata gob**k ala Gus Miftah harus jadi pembelajaran berbagai pihak.
BACA JUGA:Jaksa Agung Sebut Haram Limpahkan Pengguna Narkoba Naik ke Pengadilan
Apalagi, Gus Miftah kini bukan hanya pemuka agama dan pesohor di Instagram. Ia dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Perilaku dan perkataannya menjadi sorotan publik.
"Perlu kematangan diri sang penceramah dalam menanggapi sesuatu sehingga tidak kontra produktif. Orang-orang berharap kepada penceramah apalagi merangkap pejabat untuk mendapat keteladanan. Itu tukang jual sedang berkasab mencari rezeki yang halal sesuai kemampuannya," pungkasnya.