KEPAHIANG RK - Masyarakat khususnya petani kopi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu patut bersyukur. Bagaimana tidak, harga kopi di Kabupaten Kepahiang terus merangkak naik, yang harganya sekarang telah tembus diangka Rp 42 ribu per Kilogram. Dari sebelumnya, harga kopi naik pada kisaran Rp 38 ribu per Kilogram.
Namun, sangat disayangkan kenaikan harga kopi belum diimbangi hasil produksi. Lantaran, produksi kopi di Kabupaten Kepahiang di awal tahun 2023 hingga akhir 2023 saat ini, turun sampai 30 - 40 persen. Ini diungkapkan salah seorang toke di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP yang menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang.
"Sekarang harga jual kopi kembali mengalami kenaikan menjadi Rp 42 ribu per Kilogram. Dengan kenaikan harga ini secara otomatis menguntungkan petani kopi di Kabupaten Kepahiang," kata Zurdi Nata, Jumat 29 Desember 2023.
Lanjut dia menerangkan, jika dilihat dari kondisi yang ada saat ini, sangat dimungkinkan harga kopi akan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Dengan itupula, dia berharap para petani kopi berupaya meningkatkan produksinya, dan menjaga kualitas serta kuantitas kopi yang dihasilkan.
"Kita tidak ingin kenaikan harga kopi yang terjadi, selalu tidak diiringi dengan hasil produksi yang meningkat seperti yang terjadi sekarang. Lantaran secara global, produksi kopi di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan hingga 30 - 40 persen. Untuk penyebabnya, sejauh ini tidak diketahui secara pasti. Kita tahu hasil produksi kopi turun, itu kita rasakan saat menerima hasil produksi dari petani," paparnya.
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru 2024, Harga Komoditas Cabai Turun
Masih dengan Zurdi Nata, dia mengingatkan agar momentum kenaikan harga kopi yang diprediksi akan berlanjut hingga tahun depan dan seterusnya, dapat
dimanfaatkan seluruh petani kopi di Kabupaten Kepahiang. "Jangan beranggapan harga kopi hanya naik saat ini. Jika beranggapan demikian, tentu tak akan semangat mengejar produksi. Perlu diingat, harga kopi akan naik secara berkelanjutan. Manfaatkan kesempatan ini," ujar Zurdi Nata.
Kenaikan harga kopi yang terjadi sekarang, dimungkinkan faktor dari beberapa negara di Indonesia yang produksinya kurang, ditambah lagi adanya faktor cuaca.
"Sekarang memang barangnya (Kopi) terbatas. Untuk kenaikan harga kopi yang terjadi, memang lantaran di beberapa negara produksinya menurun. Meski begitu, kenaikan harga kopi ini harus dimanfaatkan secara baik oleh petani kita ," pungkas Zurdi Nata.