Panen Kopi Petani Tangguh Iklim di Kabupaten Kepahiang Meroket: 1 Hektare Mampu Hasilkan 1,7 Ton
Petani Kopi di Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com-Masih ingat petani kopi yang mengatasnamakan mereka sebagai petani tangguh iklum di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu? kini kabar terbarunya, mereka sudah berhasil meningkatkan hasil panen bahkan hingga 2 kali lipat.
Kabar ini disampaikan oleh Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip yang mengatakan bahwa, kenaikan hasil panen ini terjadi pada kebun petani yang tergabung di Kelompok Perempuan Petani Kopi Desa Tangguh Iklim (Koppi Sakti) di 10 desa Merigi dan Ujan Mas.
Sebelum menerapkan sistem kebun tangguh iklim, panen para petani ini rata-rata hanya 800 kilogram per hektare. Namun, setelah menerapkan kebun tangguh iklim, hasil panen mengalami peningkatan hingga mencapai 1,7 ton, per hektare.
BACA JUGA:Harga Kopi di Kabupaten Kepahiang Masih Tinggi: Segini Harganya!
"Iya benar, jadi ada peningkatan hasil panen kurang lebih dua kali lipat, di kebun tangguh iklim ini," ujar bupati Kepahiang.
Karena itu, saat menerima kedatangan petani perempuan dari Koppi Sakti, Nata mengatakan mendukung kebun tangguh iklim ini. Kebun ini juga akan diperluas ke petani-petani lain di Kepahiang, karena sudah berhasil meningkatkan hasil panen.
"Ini adalah inovasi petani kita, bagaimana melindungi iklim, dan meningkatkan hasil panen," sambungnya.
BACA JUGA:Pelatihan Kompetensi Pengolahan Kopi: Modal Penting Bagi Generasi Muda Kabupaten Kepahiang
Dunia dan pasar global, lanjut Nata, juga sangat meminati kopi organik, kopi yang tidak banyak memakai bahan kimia baik di masa penanaman atau pupuk. Langkah-langkah di kebun tangguh iklim, seperti polikultur, lubang angin, mulsa organik, dan pestisida nabati terbukti cukup berhasil meningkatkan panen dan melindungi iklim.
"Makanya, nanti kita buatkan pelatihan, kebun seperti ini harus diterapkan petani lain di Kepahiang," demikian bupati.