Radarkoran.com - Sebuah acara sekolah yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan berujung tragedi di Ibadan, kota terbesar ketiga di Nigeria, ketika kerumunan massa menyebabkan setidaknya 35 anak meninggal dunia dan enam lainnya luka serius.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Rabu 18 Desember 2024 di acara yang diadakan di Sekolah Menengah Islam Basorun oleh Wings Foundation dan radio Agidigbo FM.
Kepolisian Oyo telah menahan delapan orang yang dianggap bertanggung jawab atas insiden ini, termasuk penyelenggara utama acara tersebut.
"Penyelidikan pembunuhan telah dibuka untuk mengusut tuntas kejadian ini," kata Adewale Osifeso, juru bicara kepolisian negara bagian Oyo.
Acara tersebut dirancang untuk menarik ribuan anak muda dengan janji hadiah menarik, seperti beasiswa dan hadiah lainnya. Menurut laporan media lokal, lebih dari 5.000 anak diundang untuk menghadiri acara tersebut.
Namun, situasi berubah kacau ketika kerumunan besar berkumpul di lapangan terbuka, menyebabkan desak-desakan yang berujung maut.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan anak-anak yang panik dan beberapa korban yang dibawa keluar dari kerumunan.
BACA JUGA:Selamat Hari Ibu ke-96 Tahun 2024, Ini Tema dan Sejarahnya
Gubernur negara bagian Oyo, Seyi Makinde, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui unggahan di media sosial X.
"Hati kami tetap bersama keluarga dan orang-orang terkasih yang terdampak oleh tragedi ini. Semoga jiwa-jiwa yang telah pergi beristirahat dalam damai," tulisnya.
"Kami bersimpati dengan para orang tua yang kebahagiaannya tiba-tiba berubah menjadi duka mendalam akibat kehilangan ini" tambuhnya.
Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab utama tragedi ini, termasuk apakah ada pelanggaran dalam pengelolaan acara atau kelalaian dari pihak penyelenggara.
Tragedi di Ibadan ini menambah daftar panjang insiden mematikan akibat kerumunan besar di Nigeria. Pada Maret lalu, dua mahasiswa meninggal dunia dan 23 lainnya terluka dalam desak-desakan saat ribuan orang berkumpul untuk menerima bantuan beras di Universitas Negara Nasarawa.
Pada bulan yang sama, empat wanita tewas di luar kantor seorang pengusaha kaya di kota Bauchi saat menunggu pembagian uang tunai senilai 5.000 naira untuk membantu kebutuhan selama Ramadan. Desak-desakan terjadi ketika massa berebut mendapatkan uang, menyebabkan beberapa orang terinjak-injak.