Begini Kronologi Penemuan Jenazah Pelajar SD di Kabupaten Kepahiang yang Hanyut di Sungai Musi

Terlihat banyak sanak dan kerabat ke rumah duka, pelajar SD yang hanyut di Sungai Musi--JIMMY/RK

Radarkoran.com-Dinar Haidul Okta (12) warga Desa Karang Anyar Kecamatan Kepahiang, yang sebelumnya dikabarkan hanyut di sungai musi, akhirnya telah berhasil ditemukan, pada Minggu 14 September 2025 malam. Dinar ditemukan oleh masyarakat yang ikut dalam proses pencariannya, sekitar pukul 19.00 WIB di Lubuk Timbun.

Namun sayangnya, pelajar yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini, ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa lagi. Jenazahnya ditemukan terbujur kaku, tak jauh dari lokasi pertamakali ia dilaporkan hanyut lantaran terseret arus sungai.

Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Intan Haerani, SP menuturkan bahwa, dari lokasi penemuan, jenazah Dinar langsung di bawa menuju rumah duka yang berada di Desa Karang Anyar.

BACA JUGA:Libatkan 'Orang Pintar' Pencarian Pelajar Kepahiang di Sungai Musi Masih Dilakukan: Petugas Alami Masalah

"Alhamdulillah korban sudah ditemukan, namun kondisinya sudah tidak lagi bernyawa. Ia ditemukan di sekitar Lubuk Timbun, lokasi ini tidak jauh dari titik pertamakali korban dilaporkan hanyut," ujar Intan.

Masyarakat yang mendapati informasi bahwa korban telah ditemukan ini, langsung memadati rumah duka. Pihak keluarga juga tampak tak kuasa menahan tangis, lantaran ditinggal oleh sang putra tercinta.

"Saat ini rumah duka tengah ramai dikunjungi oleh masyarakat," sambungnya.

Sekadar mengulas kembali bahwa, Hingga Sabtu 13 September 2025, proses pencarian terhadap Dinar (12) pelajar SD asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Kepahiang yang sebelumnya dikabarkan hanyut di sungai musi, masih terus dilakukan. 

Terbaru, proses pencarian ini tidak hanya melibatkan TNI/Polri, BPBD, Basarnas, pemerintah desa dan warga setempat saja. Namun sejumlah 'orang pintar' juga ikut ambil andil dalam membantu pencarian remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut.

BACA JUGA:Pelajar Kabupaten Kepahiang Dibacok, Luka di Kepala & Masuk RSUD: Pelaku Diduga Berjumlah 3 Orang

Pantauan langsung Radarkoran.com di sungai musi, Syahri yang merupakan warga Simpang Nangka, Kabupaten Rejang Lebong, menyempatkan diri untuk ikut membantu melakukan pencarian terhadap korban.

Tepat di TKP yang menjadi titik Dinar dinyatakan menghilang, Syahri telah meletakkan sejumlah 'sesajen' untuk persembahan kepada penunggu sungai. Dijelaskan Syahri, berdasarkan kepercayaan orang dahulu, penunggu sungai yang telah diberikan sesajen itu akan menyerahkan korban yang hanyut, baik dalam kondisi masih hidup ataupun tidak.

BACA JUGA:Sungai Musi Kabupaten Kepahiang Sering Makan Korban: Jangan Biarkan Anak-anak Mandi

"Ini merupakan salah satu ritual untuk memberikan sesajen kepada penunggu sungai. Kepercayaan ini sudah turun temurun, bahkan sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Kalau sudah diberikan sesajen ini, mudah-mudahan korban dapat segera ditemukan," demikian Syahri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan