Radarkoran.com - Sparepart motor atau onderdil motor merupakan komponen penting yang membuat kendaraan dapat bekerja sebagaimana mestinya. Akan tetapi, masih banyak pemilik kendaraan bermotor yang tidak memikirkan usia pakai masing-masing komponen.
Usia komponen motor satu dengan yang lainnya tidaklah sama, tergantung dari pemakaian, jenis, dan kualitasnya. Oleh karena itu, Anda harus mencari tahu komponen mana yang harus segera diganti agar kekuatan motor Anda tetap prima.
Dari sekian banyaknya komponen yang ada dalam motor, Anda harus selalu memperhatikan dan mengganti setidaknya 13 komponen dalam periode tertentu agar Anda terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Berikut ini daftar sparepart yang sering mengalami kerusakan.
1. Ban
Komponen paling terlihat dan paling penting di sepeda motor ini biasanya memiliki usia pemakaian yang singkat. Meski usia komponen tergantung dari pemakaian, Anda harus selalu mengecek ban secara berkala.
Kekuatan ban yang sudah tipis atau aus akan berkurang, sehingga cengkeraman pada permukaan ban akan berkurang pula. Sebaiknya, Anda selalu memeriksa tebal alur ban dan memastikan tidak ada benda tajam yang menancap.
2. Kampas Rem
Dengan menekan cakram atau tromol rem, Anda dapat mengurangi kecepatan ataupun menghentikan kendaraan. Kampas rem akan cepat aus seiring dengan seringnya pemakaian rem, baik akibat gesekan, kotoran, maupun suhu tinggi.
Jika kampas sudah tipis atau aus, rem menjadi seret, kurang pakem, dan berisik. Lebih-lebih, rem motor yang macet dapat menyebabkan roda terkunci. Oleh sebab itu, Anda perlu mengganti kampas rem setiap 5.000 sampai 10.000 km.
BACA JUGA:Kenali Faktor yang Membuat Jok Motor jadi Licin
3. Oli Mesin
Tidak banyak orang yang tahu betapa pentingnya mengganti oli mesin secara berkala. Penggantian sparepart motor ini tak boleh Anda lewatkan jika ingin memiliki mesin motor yang awet.
Oli yang sudah berkurang atau terkontaminasi kotoran akan menyebabkan gesekan antar komponen dalam mesin, panas yang berlebih, dan kerusakan mesin. Gantilah oli mesin sesuai dengan interval yang dianjurkan atau setiap 2.000 sampai 3.000 km.