Oleh
Mursal Habibi, S.Pd.I
Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Bacth II 2024
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan 3 dan diawali dengan prs siklus. Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, pelaksanaan Tindakan, Observasi, Evaluasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksnakan pada Peserta didik kelas VII Semester Ganjil di SMPN 19 Mukomuko Tahun Pelajaran 2024/2025.
Adapun hasil penelitian yang dilaksnakan pada 18 orang peserta didik. Pada prasiklus jumlah peserta didik yang memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 14 orang atau 77, 5 %. Peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 4 orang atau 22,5% dengan nilai rata –rata 67,8.
Setelah dilakukan siklus 1 terdapat kenaikan hasil belajar peserta didik. dari 18 orang peserta didik jumlah peserta didik yang memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 16 orang atau 88, 9 %. Peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 2 orang atau 11,1% dengan nilai rata –rata 70,8.
Kemudian Setelah dilakukan siklus 2 peserta didik konsisten mengalami kenaikan hasil belajar. dari 18 orang peserta didik jumlah peserta didik yang memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 16 orang atau 88, 9 %. Peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 2 orang atau 11,1 % dengan nilai rata –rata 74,8.
Setelah Dilaksanakan siklus 3 atau siklus terakhir dalam penelitian ini maka peserta didik konsisten mengalami kenaikan hasil belajar. Dari 18 orang peserta didik jumlah peserta didik yang memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 17 orang atau 94,5 %.
Peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) berjumlah 1 orang atau 5,5%. dengan nilai rata –rata 77,2. Dari ahasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil Belajar Peserta didik, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 19 Mukomuko Tahun Pelajaran 2024/2025.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan khususnya di Kelas VII SMP Negeri 19 Mukomuko Mata Pelajaran PAI, diperoleh hasil belajar siswa yang masih rendah di bawah standar Kriterai ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yaitu dibawah 70. Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas adalah:
a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep PAI masih rendah.
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan.
c. Siswa Kurang termotivasi untuk belajar PAI.
Dengan belajar dengan metode ceramah sajam membuat materi yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Problem Based Learning merupakan suatu Pendekatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar melalui problem solving yang dapat memacu peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif dan dapat menyelesai masalahnya, melalui proses didkusi kelompok memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik untuk dapat berkolaborasi untuk memecahkan suatu permasalahan.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, maka akan dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui pendekatan Problem Based Learning di SMP Negeri 19 Mukomuko”
Batasan Dan Rumusan Masalah
Batasan masalah dari penelitain ini adalah Penelitian ini hanya pada mata pelajaran PAI kelas VII Pada Bab Sholat di SMP Negeri 19 Mukomuko
Tujuan Penelitian
Untuk Meningkatkan hasil belajar siswa Khususnya pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 19 Mukomuko.
Manfaat Penelitian
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti : Dari Penelitian ini Guru atau Peneliti dari memperbaiki proses pemebalajarannya untuk masa mentadatang agar dapat meingkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep-konsep dalam materi pemebalajaran PAI agar mudah dipahami.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adlah penelitian kualitatif Lokasi Penelitian ini Dilakukan di SMPN 19 Mukomuko, Waktu Penelitian dilakukan selama 3 bulan (September-November 2024). Subjek Penelitian adalah peserta didik SMPN 19 Mukomuko. Variabel Penelitian ini adalah Variabel Terikat Yaitu Hasil Belajar Siswa dan Variabel Bebas Yaitu Model Pembelajaran PBL.
Populasi dan Sampel
Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 19 mukomuko.
2. Sampel dari penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mukomuko.
Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini yaitu :
a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.
b. Tes dan Pengukuran hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari:
1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru.
Tekhnik Anlisis Data
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti berikut ini :
1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi Materi Sholat dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Problem Based Learning. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 70. Metode penghitungan hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus, menurut Arikunto (2012:24) sebagai berikut:
F
P = ---- x 100 %
N Di mana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas
N = Jumlah seluruh aktifitas
Indikator Peneltian
Adapun Indikator dari penelitian ini adalah
Aspek Pengetahuan
Peserta didik mampu memahami pengertian, dalil, syarat wajib, syarat syah, rukun dan sunnah dalam sholat beserta hikmahnya.
Aspek Sikap
Peserta didik menunjukkan motivasi dan sikap yang positiv dalam pembelajaran
Aspek Keterampilan
Peserta didik dapat melakukan sholat dan segala ketetuannya sesuai dengan tuntunan.
Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2024. Penelitian ini pada materi Sholat diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 3 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.
1. Siklus 1
Pada siklus ini membahas Materi Sholat a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan membuat membuat Modul ajar dengan pendektan PBL, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan materi Materi Sholat secara umum dengan menampilkan Slide menggunakan infokus
2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing– masing kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa
3. Siswa secara berkelompok diminta untuk mencari sendiri pengertian, dalil, ketentuan, rukun dan sunnah dalam sholat, dari berbagai sumber buku, jurnal dan melalui internet.
4. Siswa mengerjakan tugas pada LKPD yang telah disipakan guru
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasama kelompok masing-masing
6. Kelompok lain memperhatikan dan menberiakn umpan balik
7. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil kerja peserta didik
8. Guru bersama sama dengan pesesrta didik menyimpulkan
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan Upaya Meningkatkan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini guru mengakaji sejauh mana proses pembelajaran pada siklus I tehadap hasil beralajar dan menelaah apa saja hal yang harus diperbaiaki dalam pembelajaran pada silus I.
2. Siklus II
Pada siklus ini membahas Materi Sholat a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan membuat membuat Modul ajar dengan pendektan PBL, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda. b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan materi Materi Sholat secara umum dengan menampilkan Slide menggunakan infokus
2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing– masing kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa
3. Siswa secara berkelompok diminta untuk mencari sendiri pengertian, dalil, ketentuan, rukun dan sunnah dalam sholat, dari berbagai sumber buku, jurnal dan melalui internet.
4. Siswa mengerjakan tugas pada LKPD yang telah disipakan guru
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasama kelompok masing-masing
6. Kelompok lain memperhatikan dan menberiakn umpan balik
7. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil kerja peserta didik
8. Guru bersama sama dengan pesesrta didik menyimpulkan
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan Upaya Meningkatkan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini guru mengakaji sejauh mana proses pembelajaran pada siklus II tehadap hasil beralajar dan menelaah apa saja hal yang harus diperbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.
Siklus III
Pada siklus ini membahas Materi Sholat
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan membuat membuat Modul ajar dengan pendektan PBL, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan materi Materi tata cara praktek Sholat secara umum dengan menampilkan Slide menggunakan infokus
2. Guru memanggil peserta didik secar bergiliran untuk menampilkan praktek sholat
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil kerja peserta didik
4. Guru bersama sama dengan peserta didik menyimpulkan
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah proses pembelajaran praktek menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan Upaya Meningkatkan hasil belajar siswa diperoleh dari tes praktek untuk mendapatkan hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini guru mengakaji sejauh mana proses pembelajaran pada siklus III tehadap hasil beralajar dan menelaah apa saja hal yang harus diperbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Belajar Pra Siklus
Partisipasi siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mukomuko dalam kegiatan belajar mengajar PAI. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Problem Based Learning dengan jumlah 18 terdapat 14 siswa atau 77,5% Memenuhi KKTP dan yang tidak Memenuhi KKTP ada 4 Siswa atau 22,5% yang tidak Tercapai, dengan nilai rata-rata sebesar 67,8.
Grafik 1. Hasil Belajar Pra Siklus
Partisipasi siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Mukomuko dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan PAI. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning dengan jumlah 18 siswa, terdapat 16 siswa atau 88,5% yang Memenuhi KKTP dan yang tidak memenuhi KKTP ada 2 Siswa atau 11,5% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 70,8.
Grafik 2. Hasil Belajar Siklus 1
Hasil Belajar Siklus 2
Pada Siklus 2 ini peserta didik menunjukkan konsistensi dalam Partisipasi kegiatan belajar mengajar Pendidikan PAI. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus 2. Hasil belajar siswa pada siklus 2 dengan penerapan model pembelajaran dengan Pendekatan Problem Based Learning dengan jumlah 18 siswa, terdapat 16 siswa atau 88,9 % yang Memenuhi KKTP dan yang tidak memenuhi KKTP ada 2 Siswa atau 11,1 % yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 74,8.
Grafik 2. Hasil Belajar Siklus 2
Pada Siklus 3 ini peserta didik menunjukkan kemampuan dalam melaksnakan sholat, secara umum siswa untisuas untukmelaksakankan praktek. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus 3. Hasil belajar siswa pada siklus 2 dengan penerapan model pembelajaran dengan Pendekatan Problem Based Learning dengan jumlah 18 siswa, terdapat 17 siswa atau 94,5 % yang Memenuhi KKTP dan yang tidak memenuhi KKTP ada 1 Siswa atau 5,5 % yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 77,2. Grafik 3. Hasil Belajar Siklus 3
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal Peserta didik Kelas VII SMPN 19 Mukomuko untuk Materi Sholat dengan model pembelajaran mengunakan ceramah diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 67,8 dengan nilai tertinggi adalah 78 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 4 orang dengan ketercapaian belajar 77,5% dan yang tidak tuntas 22,5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Peserta didik Kelas VII SMPN 19 Mukomuko pada siklus 1 untuk Materi Sholat dengan model Problem Based Learning diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 70,8 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 2 orang, dengan ketentusan belajar 88,5% dan yang tidak tuntas 11,5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Peserta didik Kelas VII SMPN 19 Mukomuko pada siklus 2 untuk Maetri Sholat dengan model Problem Based Learning diperoleh nilai rata – rata siklus 2 sebesar 74,8 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 67 terdapat 2 orang, dengan ketentusan belajar 88,9 % dan yang tidak tuntas 11,1 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Peserta didik Kelas VII SMPN 19 Mukomuko pada siklus 3 untuk Maetri Sholat dengan model Problem Based Learning diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 77,2 dengan nilai tertinggi adalah 82 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 68 terdapat orang, dengan ketentusan belajar 94,5 % dan yang tidak tuntas 5,5 %.
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Peserta didik yang memenihi KKTP Pra Siklus dan setelah dilakukan Siklus 1-3.
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik pra siklus jika dibandingkan dengan hasil belajar setelah siklus I 2 dan 3, terdapat Peningkatan hasil Belajar peserta didik. dengan menerapkan pendekatan Problem Based Learning (PBL) didalam pembelajaran.
Aktivitas Proses Pembelajaran
Aktivitas proses pembelajaran yang berlangsung dengan menerapkan Problem Based Learning pada Materi Sholat, berjalan dengan baik, terlihat peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat mengikuti pembelajaran, Peserta didik lebih aktif,dan terlibat langsung dengan berkolaborasi sesama teman sejawat dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKPD yang telah diberikan guru dan berdiskusi memecahkan permasalahan yang dihadapi secara bersama-sama. Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Penerapan Pendekatan Problem Based Learning (PBL), dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN 19 Mukomuko. Implikasi Penelitian
Implikasidari penelitian ini adalah
1. Perbaikan praktek pembelajaran agar meningkatkan hasil dan kualitas Pembelajaran
2. Pengembangan Kurikulum yang relevan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Penyebar Luasan Praktek baik sebgai referensi dalam pembelajaran. Saran Dan Masukan
Penulis Menyadari penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan penelitian ini.
Saran beradasarkan hasilpenelitian ini dapat disarankan: Kepada guru yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dapat menerapkan Problem Based Learning sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil dankualitas belajar mengajar kelas.
Referensi
Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Depdinas. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.
Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kemdiknas
Kemdiknas. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas
Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Shoimin, Aris. 2014. Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Surakarta: Tiga Serangkai
Kategori :