Radarkoran.com - Kondisi terkini jembatan penghubung antara Desa Kampung Bogor (Bogor Wetan) Dusun 4 dengan Kelurahan Pasar Ujung (Sidodadi) wilayah RT 13, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Propinsi Bengkulu semakin parah.
Saat ini lantai jembatan hanya menyisakan setengah. Dengan keadaan cuaca hujan terus menerus saat ini membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan tersebut.
Ditemui Selasa 21 Januari 2025 di lokasi, Kadus 4 Desa Kampung Bogor Mahmud mengatakan kondisi jembatan saat ini tentunya sangat dikeluhkan warga Kampung Bogor khususnya Bogor Wetan dan juga Warga Kelurahan Pasar Ujung yakni Sidodadi.
Dari tahun 2003 dibangun, jembatan dengan panjangnya 7 meter dan lebar 4 meter ini hanya ada satu kali perbaikan oleh pemerintah pada tahun 2018 berupa pemasangan lantai jembatan dari papan.
Padahal akses ini sangat vital bagi masyarakat. Selain dalam menjalani aktivitas sehari-hari jembatan ini juga dibutuhkan sebagai akses penyebrangan untuk menuju area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Pasar Ujung dan Kelurahan Pasar Sejantung.
BACA JUGA:Warga Kepahiang Siap-Siap Diguncang Band Armada
"Jembatan dilewati ini tidak hanya warga kita Kampung Bogor saja, namun semua masyarakat melewati jembatan ini termasuk dari Kabawetan, Pasar Ujung, Sejantung bahkan dari Pasar Kepahiang juga. Masyarakat sudah tidak mau lagi swadaya terus menerus mengganti lantai jembatan. Karena swadaya membutuhkan sumbangan yang banyak untuk membeli papan yang bagus dan tebal. Kami pemerintahan desa juga sudah bosan menyampaikan waktu reses DPRD, proposal ke Dinas PUPR bahkan ke DPRD langsung, namun tak ada realisasinya sampai saat ini, " kesal Mahmud.
Lanjut Mahmud, karena akses jembatan ini sangat diperlukan oleh masyarakat pihaknya sangat berharap pemerintah untuk membangun jembatan ini. Karena akses ini bukan untuk kepentingan perorang namun untuk khalayak banyak. Dan lebih penting lagi akses ini juga untuk kelancaran masyarakat mengantarkan anak -anak ke sekolah, mengangkut hasil bumi dan lebih -lebih lagi ini jembatan penghubung antara desa dan kelurahan ini tadi.
"Kita tidak ingin jembatan ini memakan korban dulu baru dibangun. Namun sebelum terjadi inilah harus dipikirkan. Karena jembatan ini kewenangan pemerintah. Kami tidak bisa membangunnya dari Dana Desa (DD) karena sudah jelas aturan yang mengatur. Karena yang diharapakan masyarakat ini betul -betul yang diprioritaskan dan sangat darurat. Inginnya masyarakat dibangun jembatan permanen berupa jembatan beton, " lanjutnya.
Disisi lain salah satu warga Desa Kampung Bogor yang berada di Bogor Wetan Malik ( 45 ) mengatakan setiap hari dirinya melewati jembatan penghubung tersebut untuk beraktifitas dan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Ia menjelaskan, jembatan penghubung ini adalah jembatan satu-satunya jalur penghubung masyarakat Kampung Bogor dengan Sidodadi. "Kondisinya (jembatan, red) sangat -sangat membahayakan dan mungkin di wilayah Kabupaten Kepahiang ini adalah jembatan penghubung yang kurang perhatian pemerintah, baik provinsi maupun Pemda Kepahiang," cetus Malik.
Sudah beberapa tahun ini kondisi jembatan penghubung tidak tersentuh pembangunan pemerintah. Bahkan beberapa kali warga juga telah turun untuk memperbaiki secara swadaya bersama pemerintah desa dan RT setempat. Olehnya, ia berharap adanya perhatian pemerintah untuk membangun secara permanen.
"Kondisi seperti ini, selain sulit kita lewati juga sangat membahayakan pengendara. Untuk mobil saya pastikan tidak akan bisa melewati jembatan karena hanya menyisakan setengah lagi lantainya. Dan sewaktu ketika juga ada mobil nekat lewat ya, terperosok di jembatan. Makanya pemerintah harus peka apa yang menjadi keinginan masyarakat ," tandasnya.