Meresahkan Masyarakat: Jembatan Ketapang Dusun Kepahiang Jadi Tempat Mabuk Tuak dan Komik?

Sepanjang jembatan dipenuhi bekas plastik tuak dan komik serta lem aibon--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Salah satu warga Kelurahan Dusun Kepahiang RT 8 dan RW 04, Lulika (25) sangat takut pulang ketika melewati jembatan Ketapang saat malam hari. Pasalnya, banyak remaja luar kelurahan yang berkumpul di jembatan Ketapang Kelurahan Dusun Kepahiang Kecamatan Kepahiang, yang diduga kuat mabuk tuak dan komik.
Disampaikan Lulika, pernah pada waktu itu ia diganggu anak remaja yang sedang mabuk di jembatan. Dengan itupula ia berharap pihak kepolisian atau Satpol PP Kepahiang melakukan razia rutin di lokasi tersebut.
"Ketika itu saya mau mengambil beras ke rumah orang tua kisaran pukul 19.30 WIB. Saya sempat diganggu, lantaran memang jembatan ini tempat mereka nongkrong sambil minum tuak," sampainya.
Pantauan Radarkoran.com di lokasi, bungkusan plastik bekas miras tuak dan bungkus komix sachet serta lem aibon menghiasi jembatan yang baru dibangun BPBD Kepahiang tersebut.
Sementara itu warga lainnya, Arpan menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, yang mabuk ini bukan warga dusun Kepahiang, melainkan pemuda luar dusun Kepahiang. Hanya saja dengan lokasinya berada di Kelurahan Dusun Kepahiang jelas merusak citra dan pandang terhadap warga di sekitar lokasi jembatan.
BACA JUGA:Kejari Siap Dampingi Pemkab Kepahiang Dongkrak PAD
BACA JUGA:1/2 Tahun Berjalan: Realisasi PAD Kepahiang Masih Jauh dari Target, Segini Totalnya
"Kami minta pihak polisi dan pol PP untuk menutup warung jual tuak di dusun Kepahiang yang tak jauh dari jembatan itu. Selain itu, juga sering melakukan razia," harapnya.
Ketua RW 04 Kepahiang, Ujang Maharni menjelaskan, pihak RW telah berulang kali memberikan teguran pada pihak penjual tuak, namun tidak diindahkan. Jika kondisi ini tidak ditindaklanjuti dengan tegas, maka hal-hal negatif lainnya akan menyerang masyarakat.
"Nanti kita akan koordinasi lagi, kita laporkan pihak-pihak terkait. Ini jelas sekali mengganggu ketertiban masyarakat. Dampaknya sangat tidak bagus sekali untuk kalangan muda-mudi," ujarnya.
"Jembatan inikan tempat lalu lalang masyarakat kita ke dusun seberang. Kalau ini dibiarkan akan menjadi tidak nyaman. Karena saya yakin yang minum dan ngelem ini bukan remaja dusun Kepahiang, ini orang datang yang sengaja minum dan ngelem di sini sepertinya," pungkas Ujang Maharni.