Proyek Waterpark Kabawetan Berpotensi Tetap Mangkrak
Proyek Waterpark Kabawetan --FOTO/DOKUMEN RK
Radarkoran.com-Sejak tahun 2021 yang lalu, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu telah memulai pembangunan Waterpark yang berlokasi di Desa Air Sempiang, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Sejak saat itu, proyek ini digadang-gadang akan menjadi Waterpark terbesar se Sumatera dan dicanangkan, dapat menjadi salah satu ikon wisata unggulan di Kabupaten Kepahiang. Namun sayangnya, beberapa tahun belakangan ini, pembangunan mega proyek itu malah mangkrak atau tidak berlanjut.
Disinggung terkait kelanjutan proyek Waterpark Kabawetan ini, Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, ST menuturkan bahwa untuk sementara waktu, proyek tersebut belum bisa dilanjutkan sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di Kepahiang Bakal Dibangun Berdekatan dengan Waterpark Kabawetan
Bukan tanpa dasar, hal ini lantaran pihaknya membutuhkan banyak biaya untuk mengerjakan proyek besar tersebut. Sayangnya, anggaran yang tersedia saat ini, sangat tidak memungkinkan bagi mereka untuk melanjutkan pembangunannya.
"Sepertinya masih belum bisa dilanjutkan, untuk kawasan Waterpark baru bisa kita fungsikan kalau dilanjutkan pembangunannya. Nah untuk melanjutkan pembangunan itu, kita belum mendapatkan alokasi anggaran yang memadai," ujar Rudi.
Menurut Rudi, kebutuhan anggaran yang besar salah satunya adalah untuk kepentingan penyediaan Sarana Prasarana (Sarpras) yang mendukung agar dapat mengoperasikan alat-alat yang ada di kawasan wisata tersebut. Contohnya seperti aliran air dan beberapa bangunan lainnya.
BACA JUGA:Berminat Kelola Waterpark Kabawetan? Anda Cukup Setorkan PAD Rp 90 Juta ke Pemkab Kepahiang
"Jadi untuk mengoperasikan alat-alat yang ada di kawasan wisata Waterpark membutuhkan sarana dan prasarana pendukung. Nah ini juga membutuhkan dana yang tidak sedikit," sambungnya.
Kendati demikian, Rudi mengatakan bahwa Pemkab Kepahiang terus berupaya untuk melanjutkan pembangunan pada sektor infrastruktur menuju ke kawasan objek wisata. Terkait sektor ini lanjut Rudi, dapat dilakukan melalui program Inpress Jalan Daerah (IJD).
"Selain wisatanya yang dibangun, tentu akses jalannya juga harus bagus supaya pengunjung merasa nyaman. Kalau untuk jalan ini sendiri, sudah diupayakan melalui program IJD," demikian Rudi.