Program MBG Belum Berdampak Terhadap Nilai Jual Petani Kabupaten Kepahiang?

Sentral sayuran di Kecamatan Kabawetan--IYUS/RK

Radarkoran.com-Kehadiran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengulu sudah dirasakan oleh sejumlah sekolah dalam Kabupaten Kepahiang. Disisi lain, ternyata MBG dampaknya belum dirasakan secara langsung oleh para petani dalam hal peningkatan nilai jual produksi petani. 

Program unggulan pemerintah ini dinilai belum berdampak pada perbaikan harga sejumlah komoditas pertanian khususnya di sentra pertanian sayuran di Kabawetan. Bahkan, beberapa komoditi justru mengalami penurunan harga saat ini. 

Seperti yang diungkapkan Dianto, seorang petani dari Desa Bandung Baru, Kecamatan Kabawetan 

“Tomat, sawi dan kol justru sekarang harganya sedang turun, yang harga lumayan itu hanya icabai," ujarnya kepada Radarkoran.com, pada Rabu 3 Desember 2025.

BACA JUGA:Pemerintah Perkuat Koordinasi Fokuskan Distribusi MBG 3B di Posyandu

Lebih lanjut, harapan kini tertumpu pada peran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau pengelola dapur sehat untuk lebih mengakomodir petani sayuran lokal baik yang ada di Kabawetan, Ujan Mas dan Merigi serta sejumlah kecamatan lainnya. Selama ini, pengadaan sayuran untuk dapur MBG masih dilakukan melalui perantara pengepul, bukan membeli langsung dari petani langsung.

“Kami berharap ke depan pihak dapur SPPG yang ada di Kabupaten Kepahiang turun langsung ke petani membeli kebutuhan bahan makan MBG. Sehingga hal ini akan lebih menguntungkan bagi petani,” harapnya 

Dia menambahkan, penyerapan hasil pertanian secara langsung oleh program MBG diharapkan bisa menjadi solusi di tengah ketidakpastian harga pasar, baik untuk sayur-mayur maupun tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat. Saat ini, siklus distribusi masih berputar dari petani ke pengepul/Gudang kemudian baru ke dapur MBG.

BACA JUGA:Sebelum Didistribusikan ke Sekolah: Sekkab Kepahiang Minta SPPG Jaga Kualitas Makanan

"Dengan semakin banyaknya dapur MBG yang beroperasi di Kabupaten Kepahiang makin besar pula peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani, asalkan disertai dengan pembelian hasil panen dengan harga yang lebih baik daripada pasar,"harap Dianto

Kolaborasi dengan petani lokal tidak hanya akan meningkatkan nilai jual hasil pertanian, tetapi juga memperluas dampak positif MBG.

"Program ini dinilai tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, termasuk petani, peternak, dan UMKM," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan