Radarkoran.com - Sebanyak 30 peserta seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) mengikuti seleksi tahap akhir di Asrama Haji Bengkulu, Kamis 23 Januari 2025. Dari jumlah tersebut nantinya hanya 15 orang yang akan ditetapkan sebagai PHD Provinsi Bengkulu pada penyelenggaraan haji tahun 2025.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si mengatakan, seleksi ini merupakan tahapan lanjutan setelah usulan para calon petugas haji daerah dari Gubernur Bengkulu diserahkan ke Kanwil Kemenag.
"Kita kuotanya 15 orang, maka sesuai ketentuan Pemda mengusulkan dua kali lipatnya, yakni 30 orang. Kemarin semuanya sudah dilakukan proses seleksi administrasi," kata Khairil.
Ia menambahkan, pelaksanaan seleksi ini menjadi kewenangan Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.
"Ada beberapa tahapan yang dilaksanakan seperti CAT yang saat ini berlangsung, dan setelah ini ada wawancara," imbuh Khairil.
Untuk tahapan seleksi wawancara, Khairil menyebut nantinya dilakukan secara perseorangan dengan lima orang pengunguji. Ini kita lakukan agar yang ikut seleksi benar-benar memiliki kompetensi, integritas dan kemampuan.
BACA JUGA: Gelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD, Pemprov Bengkulu Susun Perencanaan Pembangunan
"Jadi satu peserta seleksi akan bertemu dengan lima pewawancara. Karena dia bukan hanya satu bidang yang harus dikuasi, ada lima bidang sesuai penguji tahapan wawancara ada dari psikolog, MUI, Kemenag, Dinkes dan dari Pemda. Semuanya akan digali oleh tim penguji," sampai Khairil.
Melalui seleksi tersebut diharapkan dapat menghasilkan PHD yang kompeten dan memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas mendampingi jemaah haji di Tanah Suci.
"Kita harapkan betul PHD yang kita seleksi ini dan nanti dinyatakan lulus, kompeten, punya kompetensi, integritas baik secara pengetahuan, fisik dan psikologis, mereka betul-betul siap melaksanakan tugasnya," ujar Khairil Anwar.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Muhammad Abdu melalui Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Intihan menuturkan, untuk tahapan akhir ini, 30 peserta seleksi akan menjalani seleksi yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.
Pertama untuk tes CAT (Computer Asissted Test) yang berlangsung selama 90 menit dengan 100 soal. Lalu, peserta akan menjalani wawancara dan penilaian psikologis oleh lima pewawancara di hari yang sama.
"Untuk wawancara ada lima aspek yang digali yakni pengetahuan tentang agama baik komampuan membaca Alquran hingga fikih haji. Yang kedua, terkait dengan regulasi para petugas haji, lalu yang ketiga aspek tentang tanggungjawab sebagai petugas haji, kempat pengetahuan tentang kesehatan, serta yang kelima tentang ujian psikolog yang mendalami terkait psikologis setiap peserta seleksi," tutur Intihan.
Mekanisme penilaian akhir nantinya terdiri dari nilai kumulatif yang diperoleh dari dua komponen, yaitu 60 persen nilai CAT dan 40 persen nilai wawancara serta psikologis.
Sebanyak 15 peserta dengan peringkat tertinggi sesuai kuota per formasi yang dibuka nantinya akan ditetapkan sebagai PHD tahun 2025. Pengumuman hasil akhir dijadwalkan pada 30 Januari 2025.