Radarkoran.com - Harga cabai di Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu belakangan terus merangkak naik dan semakin pedas. Kenaikan harga terjadi untuk cabai merah keriting maupun cabai rawit. Kenaikan harga cabai di pasaran tentu disambut senang oleh para petani cabai di Kabupaten Kepahiang.
Terpantau di Pasar Kepahiang pada Sabtu 25 Januari 2025, harga cabai mereah keriting dijual dengan harga Rp 60 ribu per kg. Sementara cabai rawit Rp 55 ribu per Kg.
"Hari ini harga cabai merah tembus mencapai Rp 60 ribu per Kg di tingkat pengecer pasar. Kalau kami jual ke gudang atau pengempul Rp 50 ribu per Kg yang halus sedangkan yang sedang Rp 47 ribu per kg. Untuk cabai rawit Rp 55 ribu per Kg di eceran pasar pagi Kepahiang. Kalau di gudang atau pengempul diangka Rp 45 ribu per Kg. Kebetulan saya tanam baik cabai keriting maupun cabai rawit. Harga cabai ini terus naik mulai dari akhir Desember lalu. Akibat dari cuaca terus hujan, cabai banyak mati dan bonyok," kata Pebrian, Petani Cabai Dusun Kepahiang, Sabtu 25 Januari 2025.
BACA JUGA:Penyebab PKL Berjualan di Trotoar Pasar Pagi Kepahiang
Menurut Pebri, kenaikan harga cabai merah keriting disebabkan kurangnya pasokan cabai. Pasalnya pasokan cabai ke wilayah ini biasanya berasal dari luar. Ini keberkahan juga bagi kami petani cabai.
"Alhamdulliah berkah bagi kami petani cabai mendapatkan harga yang lagi bagus. Namun harga ini wajar, harus stabil seperti ini. Karena biaya seperti beli pupuk, racun hama, biaya penanaman serta lahan butuh biaya sangat besar. Contohnya saja pupuk NPK saja yang kemasan perkilo diangka Rp 20 ribu. Untuk racun hama diatas Rp 50 ribu dengan kualitas sedang kalau yang bagus lebih mahal lagi. Selain itu juga biaya pengelolan lahan dan beli mulsa dan sampai pemanenan sangat besar. Wajar harga segitu harusnya untuk petani. Apalagi saat ini cuaca hujan terus banyak cabai busuk dan terkena penyakit. Harapan kami petani cabai harga seperti ini terus ada, " pungkas Pebri.