Radarkoran.com - Seperti yang diketahui, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pondok Kelapa beberapa waktu lalu, Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Bengkulu Tengah (Benteng) mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Benteng mempertimbangkan kenaikan Penghasilan Tetap (Siltap) perangkat desa, melalui Anggaran Dana Desa (ADD) ataupun sumber dana lainnya.
Menyangkut usulan ini, Pj. Sekkab Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, SH, MH menanggapinya dengan menyampaikan bahwa ADD Kabupaten Benteng sudah berada pada angka yang cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Provinsi Bengkulu.
Dikatakan Hendri Donal yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bengkulu Tengah, sekarang ADD Kabupaten Bengkulu Tengah sudah mencapai 14 persen dari pagu APBD. Sementara kabupaten - kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu, ADD-nya hanya kisaran 10 persen dari pagu APBD.
"Bagaimana kita mau menambah Siltap, ya lihat situasi daerah sekarang. Kami sedang mengalami kesulitan. Perlu diketahui, ADD Benteng itu sudah paling besar di Provinsi Bengkulu. Karena kabupaten-kabupaten lain hanya 10 persen, sedangkan Benteng sudah mencapai 14 persen," terang Hendri Donal.
Lebih lanjut mantan Kabag Hukum Setkab Bengkulu Tengah ini menambahkan, kenaikan Siltap ini sangat bergantung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang meningkat. Kalau kedua sumber dana tersebut meningkat, maka kenaikan Siltap dapat dipertimbangkan.
BACA JUGA:Jadwal Keberangkatan CJH Bengkulu Tengah Kloter I dan II 2025
"Apabila PAD Bengkulu Tengah ini tinggi dan DAU juga naik, barulah Siltap bisa dinaikkan. Namun, saat ini PAD kita masih kecil dan DAU juga mengalami penurunan. Kalau sumber dananya tidak ada, ya sulit untuk kita menaikkan Siltap," papar Hendri Donal.
Meski demikian, Hendri Donal menegaskan bahwa Pemkab Benteng tidak menolak untuk menaikkan Siltap, namun kondisi keuangan daerah yang terbatas menjadi hambatan utama. Ia berharap agar semua pihak memahami situasi tersebut, terlebih lagi APBD maupun ADD sudah ditetapkan, tidak bisa diubah begitu saja.
"ADD Bengkulu Tengah sudah yang tertinggi. Jadi, bukannya kamu tidak mau menaikkan, tapi sumber dananya yang belum tersedia. Kami terus berupaya agar ada peningkatan. Hanya saja keterbatasan yang ada, tetap harus dipahami bersama pula," demikian Hendri Donal.