BACAKORAN RK - Lewat permainan tradisional ternyata bisa membantu membentuk jati diri anak usia dini. Permainan tradisional diyakini dapat menanamkan nilai kerjasama dan kejujuran pada anak. Selain itu karakter anak juga dapat dibangun melalui kesenangan yang biasa dilakukan.
Melalui permainan tradisional bisa membantu jati diri anak terbentuk dan bisa mengembangkan potensi anak. Saat bermain bersama dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Selain itu lewat permainan tradisional anak juga bisa lebih mudah untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Selain itu, pengetahuan serta wawasan anak juga dapat menjadi luas saat bermain.
Karenanya anak harus selalu diberi dukungan dalam melakukan hal-hal yang positif melalui permainan tradisional.
Permainan tradisional dapat memperlihatkan ekspresi anak saat bermain seperti raut wajah, semangat serta kemampuan lainnya dalam bermain.
Permainan tradisional bisa menjadi simbol pembentukan jati diri karena di Indonesia memiliki banyak budaya sehingga bisa menjadi permainan yang baik untuk anak. Disisi lain lewat permainan tradisional juga sekaligus melestarikan budaya permainan tradisional.
Berikut contoh permainan tradisional untuk anak :
1. Lompat Karet
Contoh permainan tradisional yang pertama ini adalah yang paling populer dan dimainkan secara luas hampir di semua daerah di Indonesia. Bahkan hingga saat ini masih banyak anak-anak yang memainkannya.
Peraturannya pun sangat sederhana. Hanya saja kamu harus bisa merangkai karet menjadi tali yang kokoh untuk memainkannya. Karet disambung satu per satu sampai panjang dan kokoh.
Ujung karet juga harus kamu ikat secara kokoh agar tidak lepas. Setelah itu, kamu bisa memainkannya langsung.
Peraturannya sederhana, kamu harus melompat mulai dari yang paling bawah hingga teratas. Pemain atau tim yang berhasil melewati rintangan, maka keluar menjadi pemenangnya.
BACA JUGA:5 Tips Mendidik Anak di Era Digital
2. Engklek