Radarkoran.com - Kebakaran rumah terjadi di Desa Karang Tinggi Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), pada Senin 10 Maret 2025 sekira pukul 08.15 WIB. Kali ini si jago merah melalap rumah milik Adnan Basri dan istrinya Nur Ania. Di rumah ini, mereka tinggal bersama anaknya.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, tidak ada korban jiwa atas kejadian kebakaran rumah ini. Namun, akibat kebakaran tersebut, pemilik rumah hanya bisa menyelamatkan 5 lembar baju. Sedangkan perabotan rumah semuanya hagus terbakar, termasuk ijazah dan BPKB sepeda motor.
"Habis semuanya hangus, televisi, kulkas, kasur, dan kursi. Ijazah S1 anak saya pun hangus terbakar. Ada 3 ijazah yang hangus dan satu BPKB motor. Ya, kejadiannya sangat cepat. Tadinya saya puasa, sekarang tidak lagi. Sebab tadi dikasih minum sama orang-orang, mungkin karena melihat kondisi saya yang tadi sedikit ngedrop," papar Nur Ania, Senin 10 Maret 2025 siang.
Nur Ania menyampaikan, saat kejadian kebakaran dirinya berada di depan rumah sedang membakar sampah, sedangkan suaminya Adnan Basri sedang ada pekerjaan di sawah. Sedangkan anak mereka sudah berada di sekolah. Awal mula kebakaran rumah terjadi terhadap kulkas milik korban. Bahkan Nur Ania yang panik mengaku nyaris ditimpa plafon rumah yang runtuh.
"Saya berada di luar, ketika masuk, saya melihat api sudah besar di kulkas. Saya ke luar lagi mematikan kontak listrik, tapi api masih membesar. Kemudian,
saya terus teriak minta bantuan. Saya pun hampir ditimpa oleh bagian atas rumah saya," terang Nur Ania.
BACA JUGA: Catat! Ini Jadwal Terbaru Libur Idul Fitri Pelajar Bengkulu Tengah
Sebab lokasi rumah korban berada di pemukiman padat penduduk dan di pinggir jalan lintas Kota Bengkulu - Kepahiang, dengan cepat rumah korban ramai didatangi para warga yang turut membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Dan ada juga warga yang melaporkan kejadian ke pihak terkait, serta berusaha memberikan kode dengan memukul tiang listrik.
"Menurut saya, kebakaran rumah kami ini karena listrik (Korsleting, red). Saat kejadian, saya masih mau masuk ke dalam rumah namun saya ditarik warga, saya tidak dibolehkan lagi masuk ke dalam. Dada saya sesak, saya diberi minum. Kejadiannya sangat cepat sekali, tidak ada tersisa, hanya pakaian bapak 5 lembar (Yang selamat, red) dan pakaian saya yang ada di badan ini saja," terangnya.
"Kalau elektronik seperti televisi, kulkas, lemari, kasur, dan hambal habis semuanya. Kalau uang tunai tidak ada, tapi emas ikut terbakar, tapi masih ketemu, masih bisa dijual. ATM hangus, BPKB motor hangus, ijazah sarjana anak saya ada 3 yang hangus," sambung Nur Ania.
Masih bersama Nur Ania, dia menuturkan, bahwa Pemkab Benteng sudah ada menyalurkan bantuan tanggap darurat. Bantuan yang diberikan seperti kasur, terpal dan bantuan makanan capat saji. Untuk sementara, Nur Ania bersama suaminya dan anaknya akan tinggal di kamar yang ada di bagian dapur rumah mereka.
"Sepertinya, bapak (Suaminya, red) sebelum ke sawah, lampu kamar di dapur dimatikannya. Makanya, arus listrik akibat korselting tidak menyentuh kamar di dapur. Jadi untuk sementara kami akan tinggal di sana. Pak bupati dan pak Wabup juga sudah datang ke sini, beliau berdua bilang agar kami sabar. Nanti kata pak bupati, akan ada bantuan," demikian Nur Ania.
Untuk memadamkan kobaran si jago merah, Dinas Damkar Bengkulu Tengah mengerahkan 2 unit mobil kebakaran ke lokasi kejadian, yakni mobil pemadam kebakaran dari Pos Terminal Nakau dan Pos Taba Penanjung. Atas kejadian ini, korban diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 100 juta.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Bengkulu Tengah, Marhalim menyampaikan, dua unit armada diturunkan ke lokasi kejadian. Petugas memadamkan hingga melakukan pendinginan rumah yang terbakar. "Petugas dari dua pos berbeda turun ke lokasi. Ya, setelah berhasil memadamkan api, petugas menyelesaikan tugasnya hingga pendinginan di seluruh bagian rumah," kata Marhalim.