Ganti Shockbreaker Belakang Malah Terasa Keras? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Shockbreaker Belakang--ILUSTRASI
Radarkoran.com - Beban yang diangkut oleh motor adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih shockbreaker.
Oleh karena itu terkadang pengendara menurunkan atau menaikan shockbreaker sepeda motor. Ada juga yang baru ganti shockbreaker belakang motor tapi bantingannya terasa keras.
Coba lihat dulu, apakah sokbrekernya punya beberapa settingan keempukan.
Misalnya setelan rebound, preload dan juga kompresi yang biasa ada pada shockbreaker aftermarket. Tapi kalau ganti shockbreaker polos alias tanpa settingan, bisa jadi keras karena sok masih tahap inreyen.
"Sebenarnya shockbreaker motor baru dipasang itu masih perlu inreyen," buka Asmi, pemilik Rama Motor.
BACA JUGA:Daftar Harga Mobil Matic Bekas Murah 2025: Hanya Rp 80 Jutaan, Cocok untuk Keluarga
Pada shockbreaker baru, lanjutnya, oli pada bagian peredam tersebut masih kental. Sehingga ketika baru-baru dipasang terasa agak keras.
"Misalnya shockbreaker Yoko ini didesain untuk menahan berat minimal 70 kg. Jadi, kalau baru-baru pasang memang terasa agak keras," tambahnya.
Solusinya bisa dipakai seperti biasanya sambil menunggu shockbreaker melakukan penyesuaian sendiri.
"Nanti setelah digunakan oli sokbreker akan lebih encer. Saat itu baru sokbreker akan terasa empuk," tambahnya
Selain itu pada beberapa kasus ditemukan rembesan oli pada shockbreaker setelah dipasang. Namun tidak perlu panik, hal tersebut biasanya terjadi satu sampai dua hari setelah pemasangan.
"Itu bukan tanda rembes atau bocor melainkan oli extra yang keluar saat sokbreker baru dipasang," ujarnya.
Dengan merawat shockbreaker motor dengan baik, Anda akan dapat menjaga kenyamanan berkendara dan meningkatkan keselamatan di jalan dan mengurangi biaya perawatan ke bengkel.