Radarkoran.com - Kapal motor bermerek Tiga Putra yang melayani perjalanan wisata ke Pulau Tikus Bengkulu tenggelam di perairan Malabro Kota Bengkulu pada Minggu sore, 11 Mei 2025. Dari tragedi tersebut, 7 orang penumpang kapal meninggal dunia (MD).
Kapal yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang ke Kota Bengkulu tersebut membawa 104 penumpang, yang terdiri dari 98 penumpang, 1 nahkoda dan 5 ABK.
Tenggelamnya kapal wisata perjalanan ke Pulau Tikus ini diduga akibat cuaca buruk yang terjadi pada Minggu sore, yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero. Sehingga berdampak karam tidak jauh dari bibir pantai.
Dari data yang didapatkan di Grub Whats'App Basarnas Provinsi Bengkulu, dua orang yang meninggal dunia, masing-masing atas nama Yunita (Perempuan) dan Suwantara, keduanya warga asal Muaro Bungo Provinsi Jambi.
Sedangkan untuk data di RS Bhayangkara, informasi yang di pajang pada minggu malam, masing-masing Riska Nurjanah, Nessa, Tesya, Ricki dan Ratna Kurniawati. Korban diketahui berasal dari Kabupaten Rejang Lebong (Curup), Muaro Bungo Jambi, Padang Sumatera Barat (Sumbar), Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kota Bengkulu.
Jumlah korban meninggal dunia dari tragedi tersebut sebanyak 7 orang, masing-masing 5 orang di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan 2 korban lain di RS Harapan dan Doa.
BACA JUGA:Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu Tutup Usia
Dari informasi yang didapatkan, korban tenggelamnya kapal motor ini sudah diberangkatkan ke rumah duka masing-masing. Sementara itu, masih ada beberapa korban yang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Musibah tenggelamnya kapal dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero tersebut juga menjadi perhatian khusus dari Pemprov Bengkulu. Wakil Gubernur Bengkulu, Ir. Mian pada Minggu sore, 11 Mei 2025 langsung meninjau ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk melihat secara langsung korban.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu kami menyampaikan duka yang mendalam atas musibah ini. Sesuai arahan Gubernur Helmi Hasan, jenazah para korban tenggelam ini diangkut oleh ambulans kita ke rumah duka. Kita biayai dan ambulans kita pastikan cukup untuk mengangkut tujuh jenazah tersebut," ungkap Mian
Sementara itu, menyikapi kondisi cuaca buruk yang diduga jadi penyebab tenggelamnya kapal, Wagub Mian mengimbau kepada seluruh wisatawan yang saat ini sedang menikmati libur panjang, agar selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas di pantai atau pun dekat pepohonan selama cuaca buruk. Hal ini sebagai upaya antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat kondisi cuaca buruk, semianya nggak bisa diprediksi. Dari awal sudah kita ingatkan, manakala cuaca tidak baik, hindari pantai," tambahnya.
Disisi lain, Wagub Mian juga meminta kepada fasilitas kesehatan dan para tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan terhadap korban yang sedang mengalami perawatan intensif.
"Musibah ini sudah terjadi, dan sekarang bagaimana petugas medis kita dapat memaksimalkan pelayanan terhadap mereka yang masih dalam perawatan intensif," singkatnya.