Update Terbaru Tragedi Tenggelamnya Kapal Wisata Pulau Tikus, Penumpang dan Korban MD Bertambah

Konferensi pers terkait tenggelamnya kapal wisata Pulau Tikus di Polresta Bengkulu pada Selasa, 13 Mei 2025--GATOT/RK
Radarkoran.com - Jumlah penumpang kapal motor Tiga Putra yang melayani perjalanan wisata Pulau Tikus dan tenggelam di perairan Bengkulu pada Minggu sore, 11 Mei 2025 bertambah menjadi 107 orang. Jumlah itu termasuk nakhoda dan anak buah kapal (ABK).
Jumlah itu bertambah dari jumlah penumpang yang tercatat sebelumnya hanya 104 orang.
Fakta ini diketahui usai dilakukan kegiatan konferensi pers pada Selasa, 13 Mei 2025 bertempat di Polres Kota (Polresta) Bengkulu. Kegiatan ini dihadiri langsung Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, serta turut dihadiri Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Dandim 0407/KB Kolonel Widi Rahman, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar, Kepala Kantor SAR Bengkulu Muslikun Sodik, serta instansi terkait lainnya.
"Rincian korban, penumpang dan ABK totalnya 107 orang. Rinciannya untuk penumpang 101 orang dan ABK 6 orang," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni.
Adapun rincian penumpang, 99 orang selamat dan 8 orang meninggal dunia.
"Data ini hasil pengecekan hari pertama dan hari kedua," imbuh Herwan.
Selain itu, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah satu orang dari yang sebelumnya 7 orang menjadi 8 orang. Korban terbaru yang meninggal adalah Silvia (26), warga Kabupaten Rejang Lebong, yang sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin malam, 12 Mei 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Herwan juga menuturkan kronologi kecelakaan laut yang menelan korban jiwa ini. Menurutnya, kapal sempat mengalami mogok mesin/mati sebanyak tiga kali saat perjalanannya.
Pada mogok pertama dan kedua, kapal masih dapat dikendalikan oleh ABK. Namun pada mogok ketiga, kapal kehilangan keseimbangan, miring, dan akhirnya terbalik.
BACA JUGA:Proses Lelang Program Infrastruktur Fisik Dipercepat
"Kondisi ini memicu kepanikan seluruh penumpang yang langsung berusaha menyelamatkan diri masing-masing," ujar Herwan.
Sementara itu, Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, mengungkapkan, penyelidikan kasus karamnya kapal ini terus berlangsung dan hingga Selasa, 13 Mei 1025 sebanyak 21 orang saksi telah diperiksa.
"Sampai hari ini, sudah 21 saksi yang kami periksa. Nakhoda dan ABK masih berstatus sebagai terperiksa," sampainya.
Penyelidikan meliputi aspek teknis pelayaran, kelayakan kapal, perizinan, serta dugaan kelebihan muatan. Selain itu, polisi juga menyoroti penggunaan alat keselamatan seperti pelampung yang tidak digunakan sebagian penumpang saat insiden terjadi.