Radarkoran.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Drs. Tomi Marisi, M.Si melalui Kabid Pembinaan SMP, Edon Siregar menerangkan, pada ujian sekolah tahun pelajaran 2024/2025 ini di Kabupaten Bengkulu Tengah masih ada sekolah tingkat SMP yang belum siap melaksanakan ujian secara online.
Dia menerangkan, sekolah yang belum siap untuk melaksanakan ujian berbasis online menggunakan android yakni SMPN 04 Bengkulu Tengah yang berada di wilayah Pagar Jati. Padahal katanya, SMPN 04 Bengkulu Tengah merupakan salah satu sekolah yang besar di daerah ini.
"SMPN 04 ini merupakan sekolah yang besar, tapi dengan terpaksa harus ujian menggunakan kertas, belum siap melaksanakan ujian secara online. Sebab apa? Sekolah ini masih lemah signalnya, masih lemot. Ditambah lagi listrik di wilayah ini sering mati. Jadi, karena ada kekhawatiran terjadi mati lampu atau signal kurang kuat, anak-anak yang ujain jadi terganggu," paparnya.
Lantaran kondisi yang ada, pihak SMPN 04 Bengkulu Tengah menyampaikan permohonan untuk melaksanakan ujian sekolah secara manual. "Kalau dipaksa
harus online, bahaya juga dengan anak-anak, bisa tidak selesai-selesai ujiannya. Sedang ujian mati lampu atau sedang ujian signalnya hilang, harus ngulang lagi. Kalau samapi terjadi 3 kali ngulang, ya ngak kelar-kelar ujiannya. Makanya ada kebijakan tetap bisa melaksanakan ujian manual," ucapnya.
BACA JUGA: Disdikbud Bengkulu Tengah Mulai Berlakukan Ijazah Elektronik
Di sisi lain, Edo mengaku bangga karena sekolah yang tergolong sekolah kecil di pedesaan, yakni SMPN 20 Bengkulu Tengah yang berada di Talang Donok dan SMPN 22 Bengkulu Tengah di Tanjung Raman, bisa melaksanakan ujian sekolah secara online menggunakan android.
"Jadi pelaksanaan ujian secara online ini tergantung dengan kesiapan sekolah, termasuk signal dan listrik. Jangan sampai anak-anak terganggu. Ya semoga saja tahun depan tidak ada lagi sekolah yang lemah signalnya atau blankspot dan sering mati lampu. Saya yakin persoalan ini dapat teratasi lantaran sudah menjadi program pemerintah daerah," jelasnya.
"Lagian anak-anak secara umum ketika saya tanya tadi, mereka senang ujian secara online menggunakan android, tidak menggunakan kertas. Mereka juga sangat semangat dengan tekhnologi. Sejauh ini pula, tidak ada kendala dalam pelaksanaan ujian sekolah secara online menggunakan android ini," lanjutnya.
Edo juga menambahkan, supaya nanti anak-anak tidak menumpuk di sekolah pada saat pengumuman kelulusan, maka akan diusahakan pengumuman sekolah melalui online. "Nanti kami imbau dengan pimpinan masing-masing sekolah atau kepala, supaya pengumuman kelulusan melalui online. Ini menjadi usulan baik juga dari kawan-kawan media. Dan mudah-mudahan nanti, pengumuman sekolah seperti pengumuman kelulusan CPNS melalui link," demikian Edo.