Radarkoran.com - Dalam merealisasikan program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2025, 93 desa di Kabupaten Lebong diminta untuk bisa menyesuaikannya dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa.
Setiap pemerintah desa bisa menyesuaikan komoditas yang cocok ditanam di wilayahnya masing-masing, misalnya dengan menanam jagung, kedelai atau yang lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Lebong Bambang ASB, S.Sos, M.Si.
Menurut Bambang terpenting dalam merealisasikan program ketahanan pangan desa adalah bagaimana program ini bisa dijalankan dengan benar.
"Jika hari ini kita menanam jagung, maka tiga bulan kemudian jagungnya bisa dipanen. Kalau kita menanam kedelai, 120 hari kedepan kita panen kedelai. Itu yang terpenting " tambah Bambang.
Disisi lain, Bambang mengatakan persoalan pasif yang dialami oleh para petani selama ini adalah pemasaran. Harga jual yang tidak sebanding dengan biaya produksi menyebabkan petani kurang bersemangat.
BACA JUGA:Tekan Kasus Diare, Dinkes akan Sasar Kantin Sekolah
Namun lewat program ketahanan pangan ini masyarakat tidak perlu khawatir. Karena hasil panen khususnya komoditas program ketahanan pangan ini nantinya akan ditampung langsung oleh Bulog.
Selain itu kedepan, juga ada program Koperasi Merah Putih, salah satu program pemerintah pusat yang akan dijadikan sebagai wadah untuk menampung hasil pertanian yang ada di wilayah perdesaan. Sehingga koperasi ini diharapkan bisa menjaga daya jual hasil pertanian para petani tanpa ada banyak tangan.
"Sehingga kami berharap bukan hanya pemerintah desa, tapi petani secara perorangan bisa mendukung program ketahanan pangan ini dengan ikut menanam komoditas ketahanan pangan di lahan mereka masing-masing, " demikian Bambang.