BACAKORAN RK - Roket yang ditembakkan Brigade Al Qassam, sayap perlawanan milisi Hamas mengenai Pangkalan Militer Israel di Al Asi, Utara Gaza. Menyebabkan pangkalan Militer Israel hancur hingga disebut tak bisa digunakan lagi. Hancurnya instalasi penting Israel itu, bagian dari perlawanan yang dilakukan Al Qassam dan Hizbullah Lebanon di samping menembaki pemukiman ilegal Israel dengan roket dan artileri.
Penghancuran pangkalan militer juga menunjukkan ironisnya dari klaim pasukan Israel yang sudah menguasai utara Gaza. Menurut jaringan Al Mayadeen, pada saat militer zionis menyerang rumah sakit di Jalur Gaza, Hizbullah mengumumkan bahwa aliansi perlawanannya menarget pangkalan militer Israel, Al-Asi dengan roket.
Hasilnya, lokasi militer rezim Zionis menjadi sasaran peluru kendali pasukan kontra Israel dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di kalangan pasukan zionis. Sedangkan informasi dari sumber media zionis, membenarkan ada 16 roket dan mortir ditembakkan dari selatan Lebanon ke pangkalan-pangkalan militer Israel, di wilayah perbatasan.
Akibat serangan roket serta mortir dari Lebanon itu, suara sirene tanda bahaya berbunyi di wilayah Al-Jalil, di utara wilayah pendudukan. Sirene tanda bahaya juga terus berbunyi di distrik-distrik Israel yang lain seperti Haifa, Akka, Nahariya, dan beberapa distrik lain di utara wilayah pendudukan.
Brigade Al Qassam Cabang Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, dan mengabarkan menembakkan 16 roket ke Nahariya serta selatan Haifa.
Tidak hanya itu, Brigade Al-Qassam juga menghancurkan dua tank Israel menggunakan roket Yassin 105 di barat laut Kota Gaza. Selain itu sebuah tank Israel di daerah Twaim, serta satu lagi di utara lingkungan Sheikh Radwan, turut dihancurkan Al-Qassam. Sebelumnya, Hizbullah dari aliansi perlawanan Hamas di Lebanon, menembakkan 10 rudal dari selatan Lebanon dan ke distrik-distrik Rezim Zionis di utara wilayah pendudukan.
Hizbullah juga dalam pernyataannya menegaskan, serangan-serangan ini adalah balasan atas kejahatan Rezim Zionis di selatan Lebanon.
Sementara dari Militer Israel pada Jumat (10/11) mengumumkan kembali tewasnya seorang tentaranya dalam pertempuran di Gaza utara. Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengidentifikasi tentara tersebut sebagai Gilad Rozenblit (21), yang tewas di Jalur Gaza utara. "Jumlah korban tewas tentara Israel sejak dimulainya pertempuran di Gaza pada 7 Oktober meningkat menjadi 354 orang," kata sumber militer Israel.